SpongeBob SquarePants

Kamis, 16 April 2015

Filosofi Asuhan kehamilan, lingku asuhan kehamilan, prinsip pokok asuhan kehamilan dan tujuan asuhan kehamilan

FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN
Defenisi dari Masa Kehamilan dimulai dari kosepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung darihari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Prawirohardjo, 1999)
Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester: Trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu); Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu); Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42 minggu)
Ante natal care adalah asuhan yang diberikan ibu sebelum persalinan, dan prenatal care (JHPIEGO.2003:7)

LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
Asuhan Standar Minimal7 T antara lain : Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, ukur  tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap, pemberian tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit menular seksual, Temu wicara (Konseling dan pemecahan masalah) (Saifudin, 2002:90).

PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN
Antenalal care merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitoring, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Saifudin, 2001)
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan social dalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan serta menatalaksanaan kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan (Saifudin, 2001).
Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Ibu hamil dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/ asuhan antenatal (JNPKKR/POGI,2002:89)

TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN
1     Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang ibu dan tumbuh kembang bayi.
2.      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi.
3.      Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4.      Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.      Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian asi ekslusif.
6.      Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (JNPKKR/POGI,2002;90)


Selasa, 07 April 2015

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA DAN TANAH AIR

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA DAN TANAH AIR
ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPUIBU MURNI SSiT,SPd,M.Sc
Description: C:\Users\smart\Documents\Logo Respati.png







DIBUAT OLEH KELOMPOK 6
NAMA ANGGOTA                 : NOVIANTY LOMO                                      (14150047)
                                                  KOMANG SUSI SUNDARI                           (14150062)
                                                  FITRIYA RAHMAWATI                               (14150066)
                                                  PENA                                                               (14150072)
                                                  SITTI MAIMUNAH HAJI PUA DJAMBU    (14150078)
                                                  ERMA YOLA SARI                                        (14150080)
KELAS                                                :A.11.2
PROGRAM STUDI                  : D3-KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
LAKSADA ADISUCIPTO KM 6,3 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2014-2015



KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas Rahmat serta Tuntunan-Nya kami masih diberi kesempatan untuk meyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, dan oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin

Penulis
KelompokII
















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR………………………………………………………..........…………………I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………II

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
1.1   LATAR BELAKANG................................................................................................................3
1.2   RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................3
1.3   TUJUAN……………………………………………………………………………………..3
1.4   METODE PENULISAN..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
                2.1 DEFENISI ASUHAN KEHAMILAN,…………………….............………………...4
                2.2  5 PRINSIP POKOK ASUHAN KEBIDANAN…………………………………....4
                2.3 PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN……………..……………..5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..7
                3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………….........……..7
                3.2 SARAN………………………………………………………………………………....7

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masi sangat tinggi merupakan focus utama pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Penyebab secara langsung tingginya AKI adalah perdarahan post partum, infeksi, dan preeklamsi atau eklamia. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah 27 % akan mengalami komplikasi atau masalah yang bias berakibat fatal (Survey Demografi dan kesehatan, 1997). Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa 15 % dari seluru wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang berkualitas. Pemberian asuha kehamilan yang berkualitas meliputi pemahaman bidan terhadap prinsip pokok asuhan kehamilan.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Asuhan Kehamilan ?
2.      Apa saja prinsip pokok dari asuhan kebidanan?
3.      Apa saja prinsip pokok dari asuhan kehamilan ?

1.3  TUJUAN
1.      Dapat mengetahui pengertian asuhan kehamilan.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip pokok dari asuhan kebidanan.
3.      Mengetahui prinsip-prinsip pokok dari asuhan kehamilan.

1.4   METODE PENULISAN
Penulis mempergunakan metode kepustakaan, cara- cara yang digunakan pada pembuatan makalah ini adalah study pustaka. Dalam metode ini penulis mencari beberapa referensi internet yang berkaitan dengan penulisan makalah Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI ASUHAN KEBIDANAN
            Asuham kehamilan atau sering disebut Ante Natal Care (ANC) adalah asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum kelahiran (Pusdiknas, 2001). Asuhan kehamilan merupakan suatu upaya yang dilakkan dalam pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan kandungannya. Asuhan kehamilan ini dperlukan karena walaupunpada umumnyakehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yag sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi masalah ( Saifuddin, 2001).

2.2  5 PRINSIP POKOK ASUHAN KEBIDANAN
            a. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).

b. Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap negatif dan banyak mengkritik.

c. Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.

d. Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.

e. Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua profesional bidan.

2.3 PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN
·         Memahami bahwa kelahiran akan merupakan proses yang normal.
·         Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensitanpa adanya indikasi sebelum berpaling ke teknologi.
·         Aman berdasarkan fakta dan memberikan kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
·         Terpusat pada klien, bukan terpusat pada pemberi asuhan atau lembaga (saying ibu)
·         Menjaga privasi serta kebahagian ibu
·         Membantu ibu agar merasa aman dan didukung secara emosional
·         Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
·         Mendorong ibu dan keuangan aar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah endapat penjelasan menenai asuhan yang mereka terima.
·         Menghormati praktek adat dan keyakinan agama mereka
·         Membantu kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual, dan social ibu atau keluarganya selama masa kelahiran anak.
·         Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
          









BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care). Salah satu yang mendukung kesinambungan tersebut adalah pemahaman bidan tentang prinsip utama/pokok dalam asuhan kehamilan untuk memberikan kepuasan pada wanita tentang tenaga kesehatan yang terpercaya. Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).

3.2 SARAN
Dalam memperkaya pengetahuan tentang Prinsip pokok asuhan kehamilan perlu kita mengkaji makalah ini lebih dalam.
1.      Setiap bidan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan ANC dilakukan oleh setiap ibu hamil untuk mencegah resiko komplikasi pada persalinan.
2.      Kompetensi tentang materi asuhan kebidanan I merupakan materi penting yang harus dipelajari dalam kebidanan pada tingkat I


DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati Yuni, dkk. 2008.perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).penerbit Fitramaya, Yogakarta.

“Ante Natal Care (Anc)”

KONSEP KEBIDANAN

Dosen Pengampu : Masruroh



 DI SUSUN OLEH KELOMPOK I :

Oktafianti Wulandari  (14150041)
Novianti Lomo             (14150047)
Rina Nur Wijayanti     (14150069)
Misrati                           (14150071)
Irma Marisa                  (14150073)
Widya Anggaini           (14150043)
Niluh Putu Chandra.A (14150044)
Seldi Nunuhitu             (14150045)
Isdahlia                         (14150050)






PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 
TA 2014/2015

1.             Pengertian ANC

Ante Natal Care ( ANC ) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum melahirkan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2006 ).
Ante Natal Care (ANC) merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

2.             Tujuan ANC

1)             Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2)  Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3)             Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

Menurut Saifuddin. A.B, tujuan asuhan antenatal meliputi:

1)          Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2)             Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3)       Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4)           Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5)             Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6)          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.


3.             Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

1)             Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami, anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2)             Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV, memberikan pelayanan iminusasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3)             Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4)             Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5)             Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala pre eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat serta merujuknya.
6)             Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. (Standar Pelayanan Kebidanan. DepKes RI. 2000).

Menurut Saifuddin,B.A. 2006, pelayanan / asuhan standar minimal ”7 T” adalah sebagai berikut :

1)             Timbang berat badan
2)             Ukur tekanan darah
3)             Ukur tinggi fundus uteri
4)             Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5)             Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6)             Tes terhadap penyakit menular seksual
7)             Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan


Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional, dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.

Info penting pada kunjungan ANC Trimester III ( antara usia kehamilan 28-36 minggu atau lebih )
Sama seperti di atas, eklampsia ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda dan pendeteksian detak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit ( Saifuddin, A.B, 2002 ). Dan Pada trimester III untuk pemberian vitamin wajib yanhg selalu di beikan setiap kunjungan ANC adalah Pemberian tablet zat besi dan kalsium untuk penambah darah dan kalsium untuk penguatan tulang janin, ( Sarwono , 2006)

4.             Kunjungan Ante Natal Care (ANC)

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)

Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.

Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.

K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:
1)             Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2)             Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28).
3)             Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).
4)             Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.






5.             Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

1)             Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2)             Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.
3)             Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4)             Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).
5)             Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.
6)             Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
7)             Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).



A.          Kesimpulan

Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang sehat, bidan harus
1.        Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi.
2.        Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetric.
3.      Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan, suplemen immunisasi.
4.           Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan sosial.

B.          Saran

Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

















DAFTAR PUSTAKA

Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 29 Maret 2011
http://asuhankebidanand3.blogspot.com/2013/01/antenatal-care-anc.html. Diakses tanggal 10 Januari 2015
http://asuhankebidanand3.blogspot.com/2013/01/antenatal-care-anc.html. Diakses tanggal 10 Januari 2015