SpongeBob SquarePants

Jumat, 29 Mei 2015

GOLONGAN OBAT KONTRASEPSI

GOLONGAN OBAT KONTRASEPSI
FARMAKOLOGI KEBIDANAN
DOSEN PENGAMPU :INDRAWATI KURNIA SETYANI,S.Farm.,Apt












DIBUAT OLEH KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA                 : NOVIANTY LOMO                                      (14150047)
                                                KOMANG SUSI SUNDARI                            (14150062)
                                                EMILIANA ELMY                                          (14150042)
                                                UCI WIJAYANTI                                            (14150052)
                                                BRIGITA DEWI                                              (14150087)
                                                  RANI PRASINTHA  MURNI                        (14150048)
                                                  BAIQ ARMI HAERAYYAROH                    (14150065)

KELAS                                                :A.11.2
PROGRAM STUDI                  : D3-KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
LAKSADA ADISUCIPTO KM 6,3 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

TAHUN 2014-2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG
KONTRASEPSIANKontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.Daya guna sauatu kontrasepsi diukur dengan rumus pearl yang diajukan pada tahun1930-an. Menurut rumus ini tingkat kehamilan (pregnancy rate = kehamilan per 100 tahun wanita) ialah 1200 X jumlah kehamilan/jumlah siklus seluruhnya. Asumsi yang dipakai oleh pearl ialah bahwa setiap akseptor mempunyai kesuburan yang homogen, sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau sama dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau sama dengan 200 akseptor selama 6 bulan.
Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik. Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas, motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan dll.Daya guna demografik menunjukan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal. Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek sampingan minimal.Pada pembahasan makalah ini sedikit banyak diuraikan cara kontrasepsi sebagai usaha medik dalam keluarga berencana. Cara kontrasepsi yang dibahas adalah kontrasepsi Pil.

1.2  RUMUSAN MASALAH
A.    Apa yang dimaksud dengan obat kontrasepsi ?
B.     Apa saja macam-macam obat kontrasepsi ?

1.3  TUJUAN
A.    Mengetahui devenisi dari obat kontrasepsi.
B.     Mengetahui macam-macam obat kontrasepsi.
1.4  METODE PENULISAN
Penulis mempergunakan metode kepustakaan, cara- cara yang digunakan pada pembuatan makalah ini adalah study pustaka. Dalam metode ini penulis mencari beberapa referensi internet yang berkaitan dengan penulisan makalah tentang golongan obat kontrasepsi.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN OBAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi dapat diartikan sebagai menghindarkan konsepsi atau kehamilan. Sedangkan alat kontrasepsi,adalah segala macam alat atau cara yang di gunakan satu pihak atau kedua belah pihak pasangan suami istri untuk menghindarkan konsepsi.
Dahulu kala pada abad sebelum masehi,Hipocrates pernah menganjurkan wanita2 yang terlambat haid dan kebanyakan anak untuk bekerja lebih keras atau olah raga lebih berat lagi agar supaya mereka mendapat haid lagi.ada yang mengatakan bahwa abortus atau pengguguran kandungan mungkin merupakan alat kontrasepsi tertua di dunia ini.tetapi abortus ini oleh pandangan Agama apapun tidak di benarkan dan di anggap berdosa bagi mereka yang melakukan tindakan pengguguran ini,bahkan undang2 di beberapa negara pun menganggap bahwa perbuatan ini adalah illegal dan bagi pelakunya dikenakan sanksi hukum .Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk  mendapatkan anak apabila diinginkan.Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran, yang dapat dibeli dengan bebas. Obat kontrasepsi mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi, dan menghambat implantasi. Sampai saat ini, obat kontrasepsi oral yang efektif dan paling banyak digunakan adalah dari golongan steroida.Hampir semua jenis obat tersebut adalah hasil sintesis di laboratorium. Memang tidak semuanya dibuat secara sintesis total, tetapi paling tidak obat tersebut merupakan hasil dari parsial sintesis bahan alam. Akibatnya, sifat alami dari obat tersebut juga berubah drastis, sehingga mengakibatkan beberapa efek samping yang merugikan.


2.2 MACAM-MACAM OBAT KONTRASEPSI
1) NON FARMAKOLOGI
A) KONTRASEPSI TEKNIK
a) Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina.Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.Senggama terputus adalah mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi.Meskipun keefektifan metoda ini adalah 80%, tetapi metoda ini membutuhkan kontrol yang baik dari pria.Metoda ini mengurangi kepuasan pasangan.Meskipun ejakulasi terjadi di luar vagina, cairan pre ejakulasi terkadang juga mengandung sperma sehingga pembuahan tetap saja dapat terjadi.
Ø  Cara kerja: Penis dikeluarkan sebelum ejakulasi sehigga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.

Ø Manfaat/kelebihan Kontrasepsi adalah :
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi asi
3. Dapat digunakan sebagai pendukung metoda keluarga berencana lainnya
4. Tidak ada efek samping & Dapat digunakan setiap waktu
5. Tidak membutuhkan biaya
·           Nonkontrasepsi
1. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
2. Untuk pasangan, memungkinkan hubungan yang lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.
Ø  Kekurangan
1. Efektivitas tergantung kesediaan pasangan melakukan senggama terputus
2. Efektivitas menurun bila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi melekat pada penis
3. Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual

Ø  Efek Samping
Ada pun epek samping yang didapatkan adalah dapat menyebabkan penyakit ginekologik, neurologist, kejiwaan seperti neurasteni, keluhan prostate.
b) Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan tidak akura
Ø  Kelebihan
Tidak ada efek samping, gratis
Ø  Kelemahan
Gagal karena salah menghitung masa subur, siklus haid tidak teratur

c) Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis tidak akan hamil.Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

B) KONTRASEPSI MEKANIK
a) Kondom:.Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis salama hubungan seksual. Kondom terbuat dari kareT sintetis yang tips, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau berbentuk putting susu. Kondom dibuat dlm berbagai variasi baik dari segi bentuk, warna, pelumas, ketebalan, maupun bahan pembuatnya. Kondom dapt digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi lain. Selain itu, kondom juga membantu mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk AIDS.Efektif 75-80%.Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina
Ø  Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah pada saluran reproduksi wanita. Selain itu, kondom juga mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Ø  Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual.Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom menjadi tidak efektif karena tidak konsisten dalam pemakaian.Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Ø  Manfaat / kelebihan
•Efektif bila digunakan dengan benar
•Tidak mengganggu produksi ASI
•Tidak mengganggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Murah dan dapat dibeli secara umum
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
•Dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi sementara

Ø  Kekurangan
•Efektifitas tidak terlalu tinggi
•Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
•Agak mengganggu hubungan seksual karena mengurangi sentuhan langsung
•Pada beberapa klien menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
•Harus selalu tersedia setiap klai berhubungan seksual
•Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
•Pembuangan kondom bekas dapat menimbulkan masalah limbah

penutup mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan hubungan seksual.

b) Spermatisida: Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Spermisida ini dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vaginal; suposituria, dan krim.Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi.Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
1.  Aerosol (Busa)
• Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan
• Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkank aplikator pada mulut kontainer dan tekan aplikator untuk mengisi busa
• Sambil berbaring, lakukan insersi aplikator ke dalam vagina mendekati serviks, dorong sampai busa keluar
• Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan dan keringkan. Jangan berbagi aplikator bersama orang lain


2.       Tablet vagina atau supposituria
• Cuci tangan sebelum membuka paket
• Lepaskan tablet/supposituria dari paket
• Sambil berbaring, masukkan talet/supposituria jauh ke dalam vagina
• Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual
• Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet maupun supposituria

3.      Krim
• Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas ke dalam aplikator sampai penuh, masukkan ke dalam vagina sampai mendekati serviks
• Tekan alat pendorong sampai krim keluar. Tidak perlu menunggu kerja krim
• Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alat-alat, tiriskan dan keringkan
• Untuk memudahkan pembersihan alat, pisahkan bagian-bagiannya. Jangan berbagi aplikator dengan orang lain. Sediakan selalu ekstra krim dirumah
Ø  Cara kerja
Spermisida ini menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat gerakan sperma, dan menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
v  Pilihan
•Aerosol (busa) efektif segera setelah insersi
•Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metoda kontrasepsi
•Tablet vaginal, suposituria, dissolvable film penggunaannya disarankan menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual
•Jenis spermisida jeli digunakan dengan diafragma


Ø  Manfaat /kelebihan
•Efektif seketika (busa dan krim)
•Tidak mengganggu produksi ASI dan mampu melindungi dari IMS
•Bisa digunakan sebagai pendukung metoda lain
•Tidak mengaggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Mudah digunakan
•Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

Ø  kekurangan
•Efektivitas kurang
•Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
•Ketergantungan pengguna dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual
•Pengguna harus menunggu 10-15 menit untuk tablet vaginal, suposituria, dissolvable film
•Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam

Ø  Seleksi klien pengguna spermisida
Sesuai untuk klien dan Tidak sesuai untuk klien yang:
• Tidak menyukai metoda kontrasepsi hormonal seperti perokok atau usia di atas 35 tahun
• Tidak menyukai penggunaan AKDR
• Menyusui dan perlu kontrasepsi
• Memerlukan proteksi terhadap IMS
•Memerlukan metoda sederhana sambil menunggu metoda yang lain
• Berdasarkan umur & mslh kesehatan mybbkn kehamilan dg resiko tinggi
•Terinfeksi saluran uretra
• Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
• Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
• Ingin metoda KB efektif

Ø  Efek samping dan masalah Penanganan
Iritasi vagina Periksa adanya vaginitis atau IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lain dengan komposisi berbeda / bantu pemilihan metoda lain
Iritasi penis dan rasa tidak nyaman Periksa IMS. Jk pyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lain dg komposisi berbeda / bantu pemilihan metoda lain
Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar.Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan alihkan ke spermisida lain dengan komposisi berbeda atau bantu pemilihan meoda lain
Kegagalan tablet tidak larut Alihkan k spermisida lain dg komposisi berbeda atau bantu pemilihan meoda lain
Ø  Cara penggunaan/instruksi bagi klien
• Cuci tangan dg sabun & air mengalir sblm mgisi aplikator & insersi spermisida
• Gunakan spermisida tiap berhubungan intim
10-15 menit• Jarak tunggu setelah tablet vagina atau supposituria dimasukkan
• Tidak ada jarak tunggu setelah memasukkan busa
• Ikuti petunjuk cara penggunaan dan cara penyimpanan
• Tempatkan spermisida jauh dalam vagina sehingga serviks terlindungi dg baik

c) Vaginal diafragma: Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama.Efektivitasnya sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam) setelahsenggama.
Ø  Jenis-jenis diafragma
• Flat spring (flat metal band)
• Coil spring (coiled wire)
• Arching spring (kombinasi metal spring)

Ø  Cara kerja: Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus& tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida.

Ø  Manfaat/ kelebihan
• Efektif bila digunakan dngan benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mengganggu hub seksual krn telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
• Tidak mengganggu kesehatan klien
• Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Ø  Kekurangan
• Efektivitas sedang (bila digunakan dengan dengan spermisida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)
• Keberhasilan sbg kontrasepsi bergantung pd kepatuhan mgikuti cr penggunaan
• Motivasi diperlukan berkesinambungan dg mnggunakannya stiap berhub seksual
• Pemeriksaan pelvik o/ petugas kes terlatih diperlukan utk memastikan ketepatan pemasangan
• Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra
• Pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih harus berada di posisinya

Ø  Seleksi klien pengguna diafragma
Sesuai untuk klien dan Tidak sesuai untuk klien yang:
• Tidak menyukai metoda kontrasepsi, seperti perokok, atau di atas usia 35 tahun
• Tidak menyukai penggunaan AKDR
• Menyusui dan perlu kontrasepsi
• Memerlukan proteksi terhadap IMSmemerlukan metoda sederhana sambil menunggu metoda lain
 • Berdasarkan umur serta masala kesehatan menyebabkan kehamilan menjadi beresiko tinggi
• Terinfeksi saluran uretra
• Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelaminnya
• Mempunyai riwayat sinrom syok karena keracunan
• Ingin metoda KB efektif
Ø  Efek samping dan Penanganan
Infeksi saluran uretra Pengobatan dengan antibiotika yg sesuai, apabila diafragma mjd pilihan utama dlm ber-KB. Sarankn segera mengosongkan kandung kemih stlh melakukan hub seks atau sarankan memakai metoda lain
Dugaan adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya reaksi alergi spermisida Walaupun jrg tjd, terasa krg nyaman dan mgkn berbahaya. Jk ada gjl iriasi vagina, khususnya pasca senggama,tdk mengidap IMS, berikan spermisida yg lain atau bantu memilih metoda lain
Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum Pastikn ketepatan letak diafragma apabila alat terlalu besar.Cobalah dg ukuran yg lebih kecil. Tindak lanjut utk meyakinkan masalah telah tertangani
Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam Periksa IMS/benda asing dlm vagina. Jk tdk ada, sarankan mlepaskn diafragma stlh hub seks tapi tdk <6jam stlh hub yg terakhir.Stlh diangkat, diafragma dicuci dg hati-hati mggunakan sabun cair & air. Jika mengidap IMS, lakukan pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi
Ø  Cara penggunaan/instruksi bagi klien
• Gunakan diafragma setiap kali berhubungan intim
• Diafragma dipasang beberapa saat sebelum berhubungan intim, oleh karena itu vesika urinaria perlu dikosongkan terlebih dahulu dan cuci tangan
• Tes bahwa diafragma tidak berlubang (dengan air/cahaya)
• Oleskan kira-kira satu sendok the spermisida pada dasar diafragma dan disekeliling diafragma
• Posisi yang memudahkan prosedur adalah dengan mengangkat satu kaki dan meletakkannya ke atas kursi/dudukan toilet. Diafragma juga dapat dipakai sambil berbaring atau jongkok
• Lebarkan kedua bibir vagina
• Pegang diafragma dengan erat, masukkan ke dalam vagina jauh ke belakang dengan bagian yang mengandung spermisida menghadap ke serviks. Dorong bagian depan ke pinggiran atas di balik tulang pubis
• Masukkan jari ke vagina sampai menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi
• Bila setelah 6 jam diafragma masih berada di dalam vagina atau masih ingin melakukan hubungan seksual, maka spermisida harus dioleskan kembali
• Lepaskan diafragma maksimal 6 jam setelah hubungan seksual terakhir. Ingat, hindari pemakaian diafragma selama 24 jam untuk mencegah infeksi
• Untuk mengeluarkan diafragma, tarik bagian depan diafragma kemudian tarik ke bawah dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah

d) IUD (Intra Uterine Device) atau spiral
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik.Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Ø  Jenis-jenis AKDR di Indonesia
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
 Pemasangan AKDR
Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus.Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya.Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Ø  KEUNTUNGAN IUD KERUGIAN IUD
• Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
• Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Tidak ada efek samping hormonal
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
• Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
• Siklus menjadi lebih pendek
• Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
• Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Ø  Efek samping umum lainnya adalah :
Segera setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram; dapat dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan yang baik Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari
Ø  IUD dapat dipasang :
IUD dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni: 40 hari pasca salin, segera setelah keguguran, atau sedang haid
Ø  Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD :
wanita yang menderita penyakit seksual (PHS (penyakit hubungan seksual), AIDS, Gonore, Klamidia), kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi lainnya (ovarium, endometrium), atau trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma) yang lebih dikenal dengan istilah hamil anggur atau TBC kandungan.
Ø  Lama Pemakaian AKDR
Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai?Hal ini sering menjadi pertanyaan.Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan tidak ada keluhan.Untuk AKDR yang mengandung tembaga, hanya mampu berfungsi selama 2–5 tahun, tergantung daya dan luas permukaan tembaganya.Setelah itu harus diganti dengan yang baru.

2) FARMAKOLOGIS
A) KONTRASEPSI STERILISASI
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia. Mempunyai tingkat kegagalan 0,1 - 0,5%
Ø  Kerugiannya
Senyebabkan infeksi dan komplikasi akibat pembedahan dan kemungkinan kehamilan di luar kandungan jika terjadi kehamilan setelah sterilisasi.
Ø   Efek samping
Atau kerugiannya yakni rasa nyeri di lokasi operasi, reaksi psikologis, dan rasa penyesalan setelah operasi, sifatnya permanen dan berisiko atas komplikasi bedah.
Ø  Keuntungannya
Sangat efektif, permanen, untungnya lagi tidak mengganggu aktifitas seksual dan mempengaruhi fungsi seksual.Penyakit radang panggulpun bisa dikurangi.

B) KONTRASEPSI HORMONAL
§  Cara kerja estrogen dan Pil kontrasepsi
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi.Disamping itu penambahan estrogen dalam Pil kombinasi bertujuan untuk menjamin berlangsungnya siklus haid dan mengurangi insidens Breakthrough Bleeding.Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipothalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH.Ovulasi tidaklah selalu dihambat oleh Pil kombinasi yang berisi estrogen 50 mikrogram atau kurang, tetapi oleh pengaruh progesteron disamping estrogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi dapat dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills, yang diberikan pada pertengahan siklus haid, karena akan menimbulkan efek anti progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen.
Estradiol yang dipakai dalam Pil kombinasi adalah etinil estradiol atau mestranol (etinil estradiol – 3 – metil eter.
§  Cara kerja progesteron dalam Pil kontrasepsi
Walaupun fungsi progesteron sebenarnya adalah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan; namun dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai khasiat kontrasepsi dengan menghalangi penetrasi dan transfortasi sperma karena lendir serviks menjadi lebih pekat (servikal prop), dan menghambat kapasitas sperma untuk membuahi dan menembus sel telur. Jika progesteron diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam saluran telur akan terhambat; bila sebelum ovulasi, maka implantasi akan terhalangi. Selain itu penghambatan ovulasi juga terjadi melalui jalur hipothalamus – hipofisis
Ø  Jenis progesteron yang dipakai dalam Pil konstrasepsi :
1.      Derivat dari nor testosteron
§  Noretinordel
§  Noretisteron (noretindrol)
§  Noretisteron-asetat
§  Etindiol diasetat
§  Dimetisteron
§  Linestrenol
§  Noregestrel
2.      Derivat dari hidroksi-progesteron
§  17-alfa hidroksiprogesteron-kapronat
§  Medroksiprogesteron-asetat
§  Dihidroksi-progesteron-asetofenida
§  Megestrol asetat
§  Klormadinon asetat
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi),kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:
1) 4 jenis oral kontrasepsi
A. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
a.Pil kombinasi
Adalah Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya
Ø  Cara Kerja
Pil kombinasi akan :
·         Menghalangi produksi gonadotropin dari hipofise secara terus menerus, sehimgga tidak terjadi ovulasi
·         Merubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan terhalang, sulit, atau mungkin tidak sama sekali
·         Merubah peristaltik tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun sel telur
·         Menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi; dan
·         Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-rangsangan gonadotropin

Ø  Efektivitas
Secara teoritis hampir 100, dengan angka kegagalan 0,1 - 0,7
Ø  Kelebihan
·         Efektivitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya
·         Pemakai Pil dapat hamil lagi, bila mana dikehendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat
·         Tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri
·         Siklus haid menjadi teratur
·         Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (dismenorea)
·         Untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk memancing kesuburan
·         Untuk mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur
·         Untuk mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda (juvenil bleeding)
·         Dapat memperbaiaki perdarahan tidak teratur yang disebabkan pemberian kontrasepsi hormonal lainnya
·         Dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker ovarium
·         §  Kekurangan
·         Pil harus dimakan setiap hari, kurang cocok bagi wanita yang pelupa
·         Motivasi harus diberikan secara lebih intensif
·         Bagaimanapun juga tetap ada efek sampingnya

Ø    Efek samping
Ringan
Berupa mual muntah, pertambahan BB, perdarahan tidak teratur, retensi cairan, edema, mastalgia, sakit kepala, timbulnya jerawat, alopesia, dan keluhan ringan lainnya. Keluhan ini berlangsung pada bulan-bulan pertama pemakaian Pil


Berat
Dapat terjadi trombo-embolisme, mungkin karena terjadi peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan atau karena pengaruh vaskuler secara langsung. Angka kejadian tromboembolisme ini dilaporkan 4 – 9 kali lebih tinggi dari pada wanita bukan pemakai Pil dari golongan umur yang sama. Namun angka kematian yang terjadi amat rendah, yaitu 3 per 100.000 wanita pemakai Pil, hal ini diamati pada wanita-wanita dinegara barat
Mengenai kemungkinan timbulnya karsinoma serviks uteri, menurut penelitian yang dipercaya diluar negeri, dikatakan bahwa tidak diperoleh hubungan yang bermakna antara pemakai Pil dengan kanker serviks ataupun dengan displasia serviks
Ø  Kontraindikasi
Absolut
Adanya gangguan fungsi hati, tromboplebitis atau riwayat tromboflebitis, kelainan serebro vakuler, keganasan pada kelenjar mammae dan alat reproduksi, serta adanya varieses yang berat.
Relatif
      Hipertensi, DM, penyakit tiroid; perdarahan abnormal pervaginam, yang tidak jelas penyebabnya; penyakit jantung dan penyakit ginjal; serangan asma bronkhial, eksema luas; migrain yang hebat;sering dapat serangan epilepsi; serta mioma uteri
Ø  Cara pemakaian Pil KB
·         Bilamana mulai makan Pil KB ?
1.      pasca persalinan (post partum)
a.       mulai makan Pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan
b.      pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang mulai makan Pil KB
c.       diberikan induksi haid, setelah terjadi withdrawal bleeding, barulah mulai makan Pil KB
2.      pasca keguguran (postabortum)
a.       langsung makan Pil KB
b.      1 – 2 minggu postabortum
c.       setelah haid pertama postabortum
3.      pada tukar (ganti) jenis Pil KB
4.      pada waktu interval

ü  Bagaimana cara memulai makan Pil KB ?
1.      untuk Pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan Pil pada hari ke 5 siklus haid, lalu setiap hari 1 tablet, diikuti tidak makan Pil selama 6 – 7 hari
2.      untuk yang berisi 28 tablet, mulai makan Pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari terus-menerus.
ü  Bagaimana memilih Pil KB yang sesuai ?
1.      cara memilih Pil KB yang cocok untuk wanita yang sesuai adalah dengan mengenali 3 tipe utama wanita dan mengetahui isi Pil KB yang diberikan.
Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita
Ø  Estrogenik
Adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian estrogen, mereka peka terhadap estrogen
Ø    Balance (seimbang)
Adalah wanita-wanita bersifat seimbang antara estrogenik dan progesterogenik
Ø    Progestogenik
Adalah wanita-wanita yang bereaksi terhadap progesteron, mereka peka terhadap progesteron.
2.      pedoman mengenalinya secara sederhana dapat dilakukan diklinik KB hanya dengan meelihat, menanyakan dan memeriksa
ü  Tanyakan pola haidnya
Wanita tipe estrogenik cenderung mempunyai siklus haid yang pendek, biasanya kurang dari 26 hari, lamanya haid lebih dari 6 hari dan perdarahan lebih banyak. Sebaliknya wanita tipe progesterogenik mempunyai siklus haid 30 hari atau lebih, lamanya haid 4 hari atau kurang dengan jumlah darah yyang sedikit. Diantaranya terletak tipe wanita balanced (seimbang), dengan siklus haid sekitar 28 hari dan lamanya haid 5 – 6 hari, dan jumlah darah sedang.
ü    Perhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya
Pada wanita tipe estrogenik, pertumbuhan rambut dan penyebaran lemak tubuh yang feminin, payudara besar, sekret vagina banyak, dan pinggul yang besar.Sebaliknya pada wanita tipe progesterogenik, pertumbuhan rambut dan penyebaran lemak yang maskulin, kurus, payudara kecil, dan mempunyai riwayat sering tumbuh jerawat, pinggul kecil. Wanita tipe seimbang mempunyai bentuk fisik diantaranya

ü    Reaksi terhadap terapi hormonal yang lalu
Perhatikan dan tanyakan reaksi tubuh wanita ini terhadap hormon yang telah diberikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk merubah jenis Pil KB
ü  Catatan-catatan untuk pemakaian Pil KB
·         Makanlah Pil pada waktu yang sama setiap hari (sore atau malam)
·         Setiap hari dilakukan kontrol apakah Pil kemarin sudah dimakan
·         Jika anda lupa, makanlah 2 Pil pada sore hari
·         Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2 Pil hari ini dan 2 Pil lagi keesokan harinya
·         Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah selama 7 hari setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah makan Pil KB dari bungkus yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.
·         Jika anda lupa lebih dari 3 Pil, kemungkinan kegagalan (hamil) menjadi lebih besar
·         Anggaplah selalu bahwa bungkus pertama kurang aman
·         Jika terdapat bercak perdarahan (spotting), makanlah 2 Pil (dosis ganda) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk penggandaan ini hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu jadwal keteraturan memakan Pil
·         Jika dengan cara ini perdarahan tidak berhenti, segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
·         Withdrawal bleeding (haid), terjadi hari ketiga dan keempat setelah Pil kombinasi habis
·         Jika selama memakan Pil kontrasepsi timbul keluhan seperti kejang-kejang pada tungkai bawah, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan (visus), atau rasa nyeri/ sakit dada, maka segeralah konsultasi dengan petugas kesehatan
·         Para pemakai Pil KB sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan sitologi vagina (papanicolau smear) dan pemeriksaan payudara setahun sekali

b. Pil sekuensial
Cara ini banyak dipakai pada tahun enam puluhan, sedangkan dewasa ini nampaknya kurang populer.
Ø  Cara pemakaian
        Mula-mula makanlah pil yang berisi estrogen selama 2 minggu, diteruskan dengan memakan pil kombinasi selama 1 minggu, lalu selama 1 minggu tidak makan pil apapun. Pada akhir minggu keempat akan terjadi perdarahan haid (withdrawal blieeding)
Ø  Cara kerja
Khasiat utama Pil sekuensial adalah menghambat ovulasi.Dosis estrogen yang ada lebih tinggi daripada dosis estrogen dalam Pil kombinasi. Berhubung tidak adanya progesteron pada 2 minggu pertama, maka kelupaan makan Pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi, sehingga masih mungkin terjadi kehamilan.

Ø  Indikasi
        Pada wanita hipoestrogenik, haid yang teratur, hypofertil, haid yang sering terlambat,  dan wanita dengan jerawat.
Ø  Efek samping
Sama dengan Pil kombinasi.

Ø  Efektifitas
Pil sekuensial sekarang ini kurang populer dibandingkan Pil kombinasi. Angka kegagalan lebih tinggi dibandingkan Pil kombinasi, yaitu 0,5 – 1,4. Ini disebabkan karena bila makan Pil sekuensial tidak boleh lupa, dapat terjadi kehamilan.

c. Pil Normofasik
            Pil ini kerjanya berada diantara cara kerja Pil kombinasi dan cara kerja Pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pertama hanya diberi Pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusul dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.
Ø  Cara kerjanyaadalah dengan menyebabkan serviks menjadi tidak dapat ditembus oleh sperma dalam waktu yang lama, ditambah khasiat menghambat ovulasi.

d.Pil Trifasik
            Adalah Pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklis haid dengan dosis yang berbeda-beda, yang untuk setiap fase berbeda warnanya:
·         §  6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 mg dan etinil estradiol 30 mg,
·         §  5 tablet warna putih berisi levonorgastrel 75 mg dan etinil estradiol 40 mg,
·         §  10 tablet warna kuning berisi levonorgastrel 125 mg dan etinil estradiol 30 mg.
Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam.Yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triquilar (schering).

e. Pil mini (Low dose continous progesteron)
            Adalah Pil kontrasepsi yang hanya terdiri dari progesteron saja dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
Ø  Cara kerja
Mekanisme kerja Pil mini belum diketahui benar, namun menurut beberapa penyelidik, akan menyebabkan perubahan pada landir serviks menjadi kental dan mengurangi jumlahnya sehingga sukar ditembus oleh sperma. Dilaporkan pula bahwa 75 % pemakai cara ini ovulasi masih terjadi, sedangkan 50 % diantaranya mukosa rahim tetap dalan keadaan normal.
Ø   Efektifitas
Angka kegagalan agak tinggi yaitu 0,2 – 12.
Ø  Efek samping
Sering terjadi perdarahan yang tidak teratur, efek samping lainnya lebih kurang dibandingkan Pil kombinasi

Ø  f. Pil pagi (after morning Pills)
Disebut juga kontrasepsi pasca koitus (post-coital contraception). Adalah Pil berisi estrogen do0sis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam harinya.biasanya hanya diberikan untuk mencegah kehamilan pada koitus yang tidak terlindung, misalnya pada perkosaan, kondom yang bocor atau koyak, dan sebagainya.Pil yang dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan stilbesterol 25 dan 50 mg. Menurut Haspels dalam 24 – 48 jam setelah koitus yang tidak dilindungi takut terjadi kehamilan, dapat diberikan 3 – 5 mg Lynoral tiap hari selama 5 hari.
Ø  Efek samping
Karena diberikan estrogen dosis tinggi, maka efek samping yang sering dijumpai adalah mual-mual (50%) dan muntah (20%).
Kombinasi estrogen dan progetron merupakan obat kontrasepsi yang banyak di gunakan.Kombinasi ini memberikan efek meneknan sistem pituitari – hipotalamik yang menyebabkan terjadiya pencegahan ovulasi.selain itu perubahan pada endometrium mengakibatkan implantasi embrio sulit terjadi dan mukus servik menjadi lebih kental sehingga penetrasi sperma di hambat.proliferasi endometrial biasanya diikuti oleh berkurangnya ketebalan endometrium atau terjadinya regresi endometrium sehinggaa menstruasi menjadi berkurang jumlahnya. Ovulasi biasanya terjadi lagi dalam 3 sklus menstruasi setelah pemakaian kontrasepsi oral di hentikan bahkan pada sbagian wanita ovulasi tidak terjadi dan mengalami amenorrhoea sampai 6 bulan atau lebih.
kontrasepsi oral tipe kombinasi ini mengandung suatu estrogen seperti ethinil,estradiol, mestranol, dan satu dari beberapa 19-nortestoteron progestins, yang di gunakan secara sklus selama 21 dari 28 hari.digunakan sebagai kontrasepsi estrogen menekan FSH dan LH sehingga menghambat ovulasi dan menyebabkan perubahan endometrial edematous sehingga implantasi ovum yang telah dibuahi menjadi sulit terjadi mempercepat ranspor ovum dan menyebabkan degenerasi korpus luteum.
Cara penggunaan dan pendosisan
Per oral ( PO ) utuk kontrasepsi Kombinasi monoplasmik : satu tablet digunakan setiap hari dan dimulai pada hari pertama menstruasi serta dilanjutkan selama 21 hari.di hentikan selama 7 hari dimulai lahi untuk siklus berhentinya dengan 21 tablet.
PO untuk kontrasepsi setelah melahirkan Pemakaian kontrasepsi setelah 6 minggu setelah melahirkan jika tidak menyusui.Menysui dapat memperlama periode infertilitas.
PO untuk kontrasepsi setelah aborsi Pemakaian kontrasepsi dimulai segera setelah gestasi diterminasi pada minggu ke 12 atau sebelumnya, atau di mulai delam 1 minggu jika gestasi diakhiri pada minggu ke 13 – 28.
PO untuk kontrasepsi emergensi Penggunaan 2 tablet
PO untuk perdarahan uterin disfungsional Dengan menggunakan kombinasi yang manapun,pemakaian satu tablet setiap hari sampai 4 kali sehari selama 5- 7 hari. Untuk perdarahan akut selanjutnya 1 tablet setiap hari secara siklus seperti penggunaan untuk kontrasepsi selama 3 bulan untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.
PO utuk disminirhoea atao endometriosis Dengan menggunakan kombinasi yang manapun pemakaian 1 tablrt setiap hari secara berkelanjutan selam 15 minggu dan diikuti dengan bebas obat selama 1 minnggu .selanjutnya pemakaian yang sama dengan siklus 16 minggu selam 6 – 12 bulan guna menginduksi suatu keadaan pseudopregnant

Ø  Kelebihan :
• Mudah didapat
• Siklus haid lebih teratur
• Lapisan endometrium lebih tipis: darah haid, anemia lebi rendah
• Disminore turun resikonya
• Menurunkan resiko ca ovarium dan endometrium
• Kista ovarium turun
• Acne turun

Ø  Kekurangan :
• Harus diminum setiap hari.
• Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
- ibu menyusui
- perokok
- berusia 40 tahun ke atas
- memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
• Menimbulkan efek samping:
- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
- mual-mual
- sakit kepala

b. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi.
Ø  Kelebihan :
• Dapat digunakan untuk ibu menyusui
• Mudah didapat

Ø  Kekurangan :
• pendarahan tidak teratur
• haid tidak datang
• terkadang muncul sakit kepal

c. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Pascasanggama (Morning After Pill)
Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
Ø  CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera Di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.
Ø   Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.

2) Susuk KB (Implan)
Ø  Jenis
·         Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
·         Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4 mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan lamam kerjanya 3 tahun.
·         Jadena dan Indoplan. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lamam kerja 3 tahun.

Ø   Cara kerja
Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan lendir serviks,  Atrofi endometrium, dan menghambat transportasi ovum lewat tuba. Efektivitas sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan.







2.3 KASUS DALAM PEMAKAIAN OBAT KONTRASEPSI
ILUSTRASI KASUS

I.                   IDENTITAS
Nama                                 :           Ny.H
Usia                                   :           50 Tahun
Jenis Kelamin                    :           Perempuan
Suku                                  :           Padang
Alamat                               :         Jl. Sahardjo No.18 Jakarta Selatan
Pekerjaan                           :           Guru SD
Pendidikan                                    :           S1
Datang ke Poliklinik Kebidanan RSCM tanggal 15 Mei 2009   

II.                ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan Secara Autoanamnesis Tanggal 15 Mei 2009
1.      Keluhan Utama
Kontrol Rutin
2.      Riwayat Penyakit Sekarang
Sembilan bulan SMRS pasien mengatakan bahwa belum mendapat menstruasi selama lima bulan. Oleh karena itu pasien datang kepoliklinik kebidanan untuk melepas IUD dan berkonsultasi apakah pasien telah menepause.Setelah berkonsultasi pasien dianjurkan untuk mengganti kontrasepsinya dari IUD ke pil.Saat itu pasien diberi pil KB microglynon.

Tujuh bulan SMRS pasien datang kembali dengan keluhan bahwa dengan memakai pil microglynon  berat badannya bertambah selain itu sering merasa daerah payudaranya menjadi sakit. Tetapi setelah memakai pil tersebut pasien mengalami menstruasi. Oleh karena itu oleh dokter diganti menjadi pil KB dengan merek Diane 35

Selama pemakaian pil Diane 35 pasien merasa berat badannya menurun dan menstruasi lancar. Tetapi keluhan payudaranya sakit masih dirasakan akan tetapi berkurang. Keluhan saat datang kepoliklinik tidak ada.

3.      Riwayat Penyakit Dahulu
Tahun 1997 pasien pernah operasi gigi.

4.      Riwayat Penyakit Keluarga
DM (-), Jantung (-), Stroke (-), alergi obat (-).

5.      Riwayat Sosial, Ekonomi, Keluarga, dan Budaya
Pasien tinggal bersama Suami dan empat anaknya.Kemapt anaknya sedang kuliah.


III.             PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanggal 15 Mei 2009
1.      Keadaan Umum
Pasien compos mentis, tampak sakit ringan.
2.      Tanda Vital
Suhu                : 36,5 oC                                              BB: 67 kg
Napas              : 20x /menit                                         TB: 155 cm
Nadi                : 88x /menit
TD                   : 126/86 mg
3.      Status Generalis
Kepala             :           Bulat, deformitas (-).
Mata                :           Sklera ikterik -/-, konjungtiva pucat -/-
THT                 :           dalam batas normal.
Leher               :           Trakea di tengah, JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba.
Thorax             :           Simetris dalam statis-dinamis.
Paru                 :          Fremitus kanan=kiri, Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-.
Batas paru kanan sela iga 6 garis midcalvicula, batas kiri sela iga 8 garis axila anterior.
Jantung            :           Bunyi Jantung I-II Normal, murmur (-), gallop(-)
Abdomen         :         Datar, lemas, BU(+) Normal, nyeri tekan (-),Shifting Dullnes (-), Hepar dan Limpa tidak teraba
Ekstremitas     :           Akral hangat, CRT<2”, edema(-).

IV.             PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DPL 10 Februari 2009
Hb                               :           13,4 g/ dL
Ht                                :           39 %
Leukosit                      :           7400 / ul
Trombosit                    :           257000 / ul
MCV                           :           83 fl
MCH                           :           28 pg
MCHC                                    :           34 g/ dL
Diff Count                  :           -/-/3/68/29/-

Kimia Darah 10 Februari 2009
SGOT                          :           25 U/ L
SGPT                           :           11 U/ L
Ureum                         :           28 mg/ dL)
Kreatinin                     :           1,0 mg/ dL
GDS                            :           104
GD2PP                        :           110
HDL                            :           47 mg/dL
LDL                            :           107 mg/ dL (meningkat)
Kolesterol Total           :           189 mg/ dL
Trigliserida                  :           165 mg/ dL (meningkat)
Asam Urat                   :           5,4 mg/ dL


Urinalisis 10 Februari 2009
Berat Jenis                   :           1.030
pH                               :           5
Epitel                           :           +
Leukosit                      :           0-1/ LPB
Eritosit                         :           0-1/ LPB
Protein                         :           -
Glukosa                       :           -
Keton                          :           -
Darah                           :           -
Bilirubin                      :           -
Nitrit                            :           -
Estrase leukosit           :           -
Bakteri                         :           -
Urobilinogen               :           -
Silinder                        :           -
Kristal                          :           -

V.                RESUME
Perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik kebidanan RSCM untuk kontrol teratur. Sembilan bulan SMRS pasien mengatakan bahwa belum mendapat menstruasi selama lima bulan. Oleh karena itu pasien datang kepoliklinik kebidanan untuk melepas IUD dan berkonsultasi apakah pasien telah menepause.Setelah berkonsultasi pasien dianjurkan untuk mengganti kontrasepsinya dari IUD ke pil.Saat itu pasien diberi pil KB microglynon.

Tujuh bulan SMRS pasien datang kembali dengan keluhan bahwa dengan memakai pil microglynon  berat badannya bertambah selain itu sering merasa daerah payudaranya menjadi sakit. Tetapi setelah memakai pil tersebut pasien mengalami menstruasi. Oleh karena itu oleh dokter diganti menjadi pil KB dengan merek Diane 35

Selama pemakaian pil Diane 35 pasien merasa berat badannya menurun dan menstruasi lancar. Tetapi keluhan payudaranya sakit masih dirasakan akan tetapi berkurang. Keluhan saat datang kepoliklinik tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien menglami obesitas tipe II dan didapatkan dislipidemia

VI.           DAFTAR MASALAH
1.            Obesitas tipe II
2.            Dislipidemia

VII.          PENGKAJIAN
1.            Obesitas tipe II didapatakan dari pemeriksaan fisik beruapa berat badan 67 kg dengan tinggi badan 155 cm. Oleh karena itu pasien diedukasi untuk mengatur pola makannya dan melakukkan olahraga. Pasien disarankan untuk konsultasi gizi.
2.            Dislipidemia  berdasarkan atas didapatakan peningkatan LDL dan trigliserida. Oleh karena itu pasien diedukasi untuk mengatur makanannya dan diberikan simvastatin 1 x 10 mg.


DAFTAR PUSTAKA

SarwonoPrawiroharjo.,Prof.,DR. IlmuKebidanan. EdisiKetiga. Gramedia. Jakarta. 1997
ArifManjoer,.dkk,. KapitaSelektaKedokteran. EdisiKetiga. Jilid I. Media Aesculapius.FKUI. Jakarta. 2001
RustamMochtar,.Prof,. DR,.SinopsisObstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998
Drospirenon.Diunduhdari www.winkipedia.org/wiki/drospirenon tanggal 18 Mei 2009.
CyproteroneAcetat.Diunduhdari www.winkipedia.org/wiki/cyproteroneacetat  tanggal 18 Mei 2009.
Marvelon.Diunduhdari www.home.intekom.com/pharm/donmed/marvelon.html  tanggal 19 Mei 2009.