KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
A. Pendahuluan
Tujuan
utama asuhan antenatal (perawatan semasa kehamilan) adalah untuk memfasilitas
hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina
hubungan saling percaya antara ibu dan anak, mendeteksi komplikasi-komplikasi
yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan.
B. Sejarah
asuhan kehamilan
di
masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang
sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan
indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000
kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup.
Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus
lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian
ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995),
kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8%
menurut sensus tahun 2000.
Angka
kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan
program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga
apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia,
bidan kesehatn merupakan ujung tombak
atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan
perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas
serta kesehatn bayi.
C. Filosofi
asuhan kehamilan
1. Proses
kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu di yakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada
pasien, pendekatan yang di lakukan cendrung dalam bentuk pelayanan promotif.
Realisasi yang paling mudah di laksanakan adalah pelaksanaan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemanatauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama
hamil.
2. Proses
ini merupakan pembedayaan perempuan dan keluarga dalam melaksanakan asuhan.
Salah satu upaya yang di lakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah
pemantauan kesehatan pada ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan ini, bidan
tidak akan mungkin bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan pihak lain,
dalam hal ini adalah pasien beserta keluarganya. Ini bertujuan agar pasien dan
keluarga ikut bertanggung jawab atas kesehatannya sehingga jika terjadi
gangguan dan di butuhkan tindakan, pasien dan keluarga dapat berperan aktif
dalam pengambilan keputusan.
3. Adanya
otonomi klien dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaan asuhan, bidan
sering di hadapkan pada suatu situasi yang membuatnya harus mengambil langkah
terbaik untuk pasien, dalam penentuan keputusan ini, pasien dan keluarganya
sebaiknya di berikan otonomi atau kemandirian. Hal ini akan mempunyai dampak
positif bagi pasien dan keluarganya. Pertama, mereka akan lebih merasa
bertanggung jawab terhadap peningkatan kesehatannya. Kedua, mereka akan lebih
siap dengan segala konsekuensi yang mungkin muncul dengan keputusannya, dan
ketiga, mereka akan lebih puas dengan hasil yang di capai sehingga memudahkan
bidan dalam memantau perkembangan kesehatan pasien karena secara tidak langsung
mereka juga berperan aktif dalam mengikuti perkembangan kesehatan kehamilannya
hari demi hari sehingga akan dengan cepat datang ke pasilitas kesehatan jika
terjadi sesuatu dengan kehamilannya.
Dalam proses pengambilan keputusan
mengenai tindakan untuk kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan tanggung
jawab untuk memberi informasi yang dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan
pasien.
4. Tidak
memberikan asuhan yang dapat menimbulkan penderitaan. Filosofi ini mengacu pada
konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan asuhan, posisi pasien bukan sebagai
objek bagi bidan, melainkan seseorang yang datang dengan kebutuhannya dan
menempatkan bidan sebagai orang yang di anggap kompeten dan dapat di percaya
untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya, dengan fakta ini sangat tidak
bijaksanan jika bidan dalam memberikan asuhan justru menimbulkan penderitaan
bagi pasien, timbulnya penderitaan dalam konteks ini bukan hanya sesuatu yang
berhubungan dengan fisik saja tetapi juga termasuk yang berhubungan dengan
psikologis pasien dan keluarganya.
5. Pemberian
asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan klien. Pada saat
memberikan asuhan, bidan memberikan pengkajian pada pasien yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilannya.
Seluruh rangkaian tahap asuhan dapat di pertanggungjawabkan baik kepada pihak
pasien maupun kepada rofesi.
D. Sejarah
asuhan kehamilan
di
masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang
sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan
indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000
kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup.
Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus
lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian
ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995),
kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8%
menurut sensus tahun 2000.
Angka
kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan
program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga
apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia,
bidan kesehatn merupakan ujung tombak
atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan
perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat
penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui
pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas
serta kesehatn bayi.
E. Lingkup
asuhan kehamilan
1. Keterampilan
dasar
a. Mengumpulkan
data riwayat kesehatan;
b. Melakukan
pemeriksaan fisik;
c. Menilai
keadaan janin;
d. Menghitung
usia kehamilan;
e. Mengkaji
status nutrisi;
f. Menkaji
kenaikan berat badan;
g. Memberikan
penyuluhan;
h. Penatalaksanaan
pada anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen, dan
pre-eklamsi ringan;
i.
Memberikan imunisasi.
2. Keterampilan
tambahan
a. Menggunakan
doppler;
b. Memberikan
pengobatan;
c. Melaksanakan
long life skill (LSS) dalam manajemen
pascaabosi.
GAMBARAN UMUM TENTANG KEHAMILAN
A. Terjadinya
kehamilan
Bagaimana
wanita bisa hamil? Kehamilan terjadi karena ada pertemuan sperma dan sel telur
di dalam tuba falopi yang kemudian tertanam di dalam uterus. Untuk memahami dan
bisa membayangkan proses ini, sebaiknya kita meahami bagian-bagian alat
reproduksi wanita dan pria beserta fungsinya masing-masing.
Gambar 2.1 organ reproduksi wanita
Keterangan
gambar:
·
Vagina: lorong
sepanjang kurang lebih 8 cm yang bermula dari cervix lalu turun ke bawah dan
keluar di antara dua kaki. Merupakan jaringan yang sangat elastis sehingga
dapat di lalui kepala bayi pada waktu persalinan.
·
Cervix: merupakan pintu
masuk menuju ke dalam uterus (rahim). Normalnya selalu dalam keadaan
tertutupdan hanya ada celah kecil untuk jalan keluarnya darah menstruasi atau
masuknya sperma.
·
Ovarium (kandung
telur): tempat produksi sel telur (ovum). Terdapat dua buah yang terletak di
sisi kanan & kiri. Ukurannya sebesar biji almond.
·
Tuba falopi (indung
telur): saluran yang menghubungkan ovarium menuju uterus uterus (rahim).
·
Uterus (rahim): tempat
bayi berkembang. Ukurannya sebesar buah pear ukuran kecil.
Gambar 2.2 organ reproduksi pria
Keterangan
gambar:
·
Testis: tempat
memproduksi sperma, terdapat 2 buah.
·
Penis: jaringan seperti
sponge yang bisa ereksi jika terisi oleh darah.
·
Uretra: saluran kecil
yang bermula dari kandung kemih, melewati kelenjar prostat, lalu keluar melalui
penis. Merupakan saluran keluarnya air seni dan sperma.
·
Vas deferen: saluran
kecil untuk mengalirkan sperma dari testis menuju uretra.
·
Prostat: suatu kelenjar
yang berfungsi memberi tambahan cairan pada sperma.
·
Scrotum: kantong tempat
menyimpan testis.
Dalam
proses bertemunya spera dan sel telur, sperma yang masuk ke dalam vagina akan
naik dan bertemu dengan sel telur dalam saluran tuba falopi. Pertemuan ini
hanya mungkin terjadi jika seorang wanita sedang dalam masa subur.
Masa
subur adalah saat di keluarkannya sel telur dari ovarium yang jumlahnya hanya
satu atau 2 buah (umumnya hanya satu). Kejadian ini hanya berlangsung sekali
dalam satu bulan , yakni pada kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan
datang. Umur dari sel telur sendiri kurang lebih hanya 24 jam. Dengan demikian,
masa subur seorang wanita sebenarnya sangat pendek. Jika pada saat itu tidak
terjadi pertemuan dengan sel sperma, harus menunggu bulan berikutnya untuk
menghasilkan sel telur yang baru.
Jika
pada pertemuan rata-rata hanya satu buah sel telur yang di keluarkan setiap
bulannya, pada laki-laki terjadi sebalikya. Setiap ejakulasi, laki-laki akan
mengeluarkan sperma lebih dari 20 juta. Ajaibnya, hanya di perlukan satu sperma
untuk membuahi sel telur. Sperma yang lain akan mati. Umur sperma pun hanya
mencapai 24-48 jam setelah di keluarkan.
Agar
sel sperma dapat bersatu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, maka sel
sperma dan sel telur itu harus sehat dan normal. Definisi sperma normal di
antaranya dapat di lihat dari bentuknya, mulai dari kepala, leher, sampai ekor
sperma. Sementara itu sel telur yang normal adalah sel telur yang matang (cukup
umur). Secara kasar, sel telur normal dapat di nilai dari siklus menstruasinya.
Jika siklus menstruasinya normal dan teratur, kemungkinan sel telurnya juga
normal.
Setelah
sperma dan sel telur bertemu kedua sel
akan melebur (terjadi pembuahan) menjadi zigot. Selanjutnya, zigot berkembang
menjadi blastosit dan menempel (implantasi) di dalam rahim. Setidaknya di
perlukan waktu 6-8 hari sejak sperma dan sel telur bertemu hingga tertanam di
dalam rahim. Fase sejak bertemunya sel telur dan sel sperma hingga kehamilan
umur 9 minggu di sebut fase embrio. Selanjutnya, calon manusia tersebut di
sebut janin.
Berikut
perjalanan dan perkembangan zigot dari saluran tuba falopi menuju rahim.
a. Hari
ke-1
Setelah bertemu, inti sel sperma dari bapak dan inti
sel telur dari ibu akan melebur menjadi zigot. Dalam waktu 12 jam, sel akan
membelah diri menjadi ganda.
b. Hari
ke-2 hingga ke-5
Setiap 12 jam berikutnya sel akanmembelah diri lagi
sehingga jumlahnya menjadi banyak. Pada fase ini sel di sebut morula.
c. Hari
ke-5 hingga ke-6
Sel morula ini akan terus brgerak menyusuri tuba ke
arah rahim. Selama perjalanan, sel morula terus membelah menjadi banyak sel,
dan sekarang di namakan blastosit. Fase blastosit ini sudah di akhir saluran
tuba falopi. Jika sel ini berhenti dan menempel sebelum sampai ke dalam rahim,
di namakan kehamilan di luar kehamilan. Sel ini tidak akan bisa berkembang
menjadi janin dan justru akan membahayakan kesejahteraan ibu.
d. Hari
ke-6 hingga ke-7
Sel blastosit sekarang sudah berada di dalam rahim
dan siap untuk menempel. Tempat yang sering di pilih adalah daerah di atas
belakang rahim. Setelah tertanam, sel ini akan memberi sinyal ke ibu bahwa
sekarang saatnya untuk berkembang.
B. Konsepsi,
fertilisasi, dan implantasi
1. Konsepsi
Adalah pertemuan antara ovum matang
dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat
terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sbb:
a. Senggama
harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium
wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria
harus mengeluarkan spermayang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak
ada barrier atau hambatan yang
mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi
ovum.
Agar
terjadi kehamilan sebaiknya senggama di lakukan sebelum tepat di hari wanita
ovulasi, karena sperma akan hidu sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum
hanya bertahan 12-24 jam setelah di keluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan
wanita mengalami ovulasi dapat di kenali melalui bentuk cairan vagina yng
keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita
dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan
berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter
cairan vagina, ovulasi dapat juga di produksi melalui penghitungan siklus
menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus
mentruasi, namun cara ini kurang dapat di gunakan pada wanita dengan siklus
menstruasi yang tidak teratur.
Di
perkirakan ada 300 juta sperma yang di keluarkan saat ejakulasi dan yang dapat
ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa
ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan
adanya daya fagosit dari uterus membuat
sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya
dikeluarkan lagi melalui vagina.
2. Fertilisasi
Merupakan lanjutan dari proses
konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan
ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga
menjadi buah kehamilan. Gamabaran proses dari konsepsi sampai dengan
fertilisasi adalah sbb:
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai
dengan fertilisasi.
a. Sperma
memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di korniks vagina saat
koitus, menujun ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b. Proses
kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih
kuat untuk mencapai ampula tuba.
c. Reaksi
akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa menembus lapisan oosit/ovum.
d. Sperma
memasuki zona pellusida dan carona radiata
Zat yang di keluarkan melalui reaksi akromosom agar
mengencerkan carona radiata dan zona pellusida.
e. Reaksi
granula kortikal
Granula kortikal merupakan sel-sel granulose yang
berada di sekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke
dalam oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk
f. Fertilisasi
·
Kepla sperma membesar
dan inti sel sperma membentuk pronukleus
pria.
·
Inti sel ovum membentuk
pronukleus wanita.
·
Kedua pronukleus
berfusi. Dalam hal ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot
yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam
setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah
pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan
dengan lancar dan akhirnya dalam waktu tiga hari akan terbentuk suatu kelompok sel-sel
yang sama besarnya, di sebut morulla.
3. Implantasi (nidasi)
Nidasi adalah masuk nya tertanam
nya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu
simpai, disebut trofoblast, yang mampu mneghancurkan atau mencairkan jaringan.
Ketikia blastula mencapai rongga rahim, jaringan endomatrium berada dalam fase
sekresi. Jaringan endomatrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi
massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua,
menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebab nya kadang-kadang pada
saat nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan
tanda hartman. Umum nya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri.
Bila nedasi telah terjadi,
dimulailah diferensiasi sel-sel blastula . sel-sel lebih kecil yang terletak
dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang
lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah suatu
lempeng embrional di antara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblast mesodermal yang
ditumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast, sehingga
terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblast
tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast (sebelah dalam) dan
sinsiotrofoblast (sebelah luar).
Vili korialis yang berhubungan
dengan desidua tumbuh bercabang-cabang dan disebut sebagai korion frondosum,
sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang
mendapat makanan sehingga akhir nya menghilang. Dalam peringkat nidasi
trofoblast hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
TANDA-TANDA
KEHAMILAN
Untuk
bisa melakukan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil,antara lain :
1.Pasti
Seseorang
yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan :
a.terlihatnya
embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b.denyut
jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu didengar dengan stetoskop leanec,alat
kardiotokografi,alat dopler atau dilihat dengan ultrasonografi
c.terasa
gerak janin dalam rahim.pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan
berusia 18 minggu,sedangkan pada multigravida diusia 16 minggu terlihat atau
teraba gerakan janin dan bagian-bagaina janin
d.pada
pemeriksaan rontgen terlihat adanya
gerakna janin
2.Tidak
pasti
Ada
beberapa tanda dan gejala kehamilan yang dialami oleh seseorang wanita tetapi
belum tentu hamil,yaitu :
a.amenore
(tidak adanya menstruasi )
konsepsi
dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graaf dan
ovulasi.gejala ini sangat penting karena pada umumnya wanita hamil tidak mendapat
haid.pentingdi ketahui tanggal hari pertama haid terakhir ,supaya dapat
ditentukan tuanya kehamilan dan perkirakan kapan persalinan akan terjadi namun
ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk mendeteksi adanya kehamilan ,bisa
juga akibat dari keletihan,strez,atau menyusui.
b.mual
dipagi hari (tanpa muntah ) terjadi 2-8 minggu setelah pembuahan pengeruh
estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan
.eneq terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan ,kadang-kadang
disertai pleh emesis ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak
selalu.keadaan ini lazim disebut morning sickness .dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik .bila terlampau sering,bisa mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.akibat mual dan muntah akan menyebabkan nafsu makan
berkurang.
c.Mengidam
(menginginkan makanan atau minuman tertentu )
mengidam
sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang seiring semakin
tuanya usia kehamilan .tujuh puluh persen perempuan hamil mengalami komplikasi
mual dan muntah .hal ini biasanya dimulai pada kehamilan usia 4-8 minggu dan
terus berlanjut sampai dengan usia 14-16 minggu .relaksasi otot polos perut dan
hipomotilitas disebabkan oleh peningkatan estrogen atau HCG .perubahan terjadi
dalam indera pengecap (lidah );ada yang merasa seperti aroma zat besi didalam
mulut,tidak menyukai rasa dari maknan yang biasa disukai atau menginginkan
makanan yang beraroma dan berasa lebih tajam .
d.sering
buang air kecil
pada
awal masa kehamilan ,karena adanya desakan rahim kedepan,kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi .pada trimester II ,sudah mulai menghilang karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul pada trimester III gejala ini
bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menkan kembali
kandung kencing.
e.pingsan
Terjadinya
gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral )menyebabkan adanya iskemia susunan
saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan .keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu .sering dijumpai ibu pingsan bila berada pasa
tempat-tempat ramai .dianjurkan untuk tidak pergi ketempat-tempat ramai pada
bulan-bulan pertama kehamilan .kondisi ini menghilang sesudah kehamilan 16
minggu.
f.mammae
menjadi tegang dan membesar
keadaan
ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang
duktuli dan alveoli pada mamma glandula montgomeri.ujung saraf tertekan
sehingga menyebabkan rasa sakit ,terutama pada hamil pertama.
g.Anoreksi
( tidak nafsu makan )
Pada
bulan-bulan pertama,kadang terjadi anoreksi ,tetapi setelah itu nafsu makna
kembali .hendaknya nafsu makan tetap dijaga jangan sampai salahh pengertian
makan untuk dua orang ,sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan usia
kehamilan.
h.konstipasi
dan obstipasi
pengaruh
progesteron dapat meghambat peristaltik usus dan dapat menyebabkan kesulitan
untuk buang air besar.
i.pigmentasi
kulit terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas .ada beberapa bagian dimana
pigmentasi terlihat jelas,yaitu :
1.sekitar
pipi :kloasma gravidarum
Keluarnya
melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit
pada kulit.
2.dinding
perut
a)
striae livide
b)
striae nigra
c)linea
alba menjadi hitam
3.sekitar
payudara :
a)hiperpigmentasi
areola mammae
b)puting
susu makin menonjol
c)kelenjar
montgomery makin menonjol
d)
pembuluh darah menifes sekitar payudara
j.epulis
suatu
hipertrofi papilla gingivae/hipertrofi gusi .sering terjadi pada trimester I .
k.varises
karena
pengaruh dati estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena
,terutama bagi mereka yang mempunyai bakat .penampakan pembuluh darah tersebut
terjadi disekitar genitalia eksterna ,kaki,betis,dan payudara .pada
multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu
.sering terjadi pada trimester I dan menghilang setelah persalinan.
3.Kemungkinan
Tanda
–tanda yang mungkinkan seorang perempuan hamil adalah :
a.rahim
membesar :sesuai dengan tuanya kehamilan
b.pada
pemeriksaan dijumpai :
1.tandan
hegar
2.tanda
piscaseck
3.tanda
chadwick
4.kontraksi
braxton hicks
5.teraba ballottement
c.pemeriksaan
tes biologis kehamilan positif.sebagai kemungkinan positif palsu
DUGAAN
HAMIL
1. Amenore/tidak
mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid )
2. Nausea,anoreksia,emesis,dan
hipersalivasi
3. Pusing
4. Miksing/sering
buang air kecil
5. Obstipasi
6. Hiperpigmentasi
: striae,cloasma,linea nigra
7. Varises
8. Payudara
menegang
9. Perubahan
perasaan
10. BB
bertambah
DIANOSIS
BANDING KEHAMILAN
Pembesaran
perut perempuan tidak selamanya menjukan adanya kehamilan sehingga perlu
dilakukkan diagnosis banding,diantaranya :
1.hamil
palsu (pseudocyesis)
Dijumpai
tanda dugaan hamil ,tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis
tidak menunjukan kehamilan .
2.Tumor
kandungan atau myoma uteri
a.terdapat
pembesaran rahim ,tetapi tidak dosertai tanda hamil
b.bentuk
pembesaran tidak merata
c.pendarahan
banyak saat menstruasi
3.Hematometra
a.terlambat
datang bulan yang dapat melampaui usia hamil
b.perut
terasa akit setiap bulan
c.terjadi
tumpukan darah pada rahim
d.tanda
dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif
e.sebab
hymen in perforata
4.kista
ovarium
a.pemesaran
perut tapi tidak disertai tanda hamil
b.dapat
bulan terus berlangsung
c.lamanya
pembearan perut melanpaui usia kehamilan
d.pemeriksaan
tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
5.kandung
kemih yang penuh
Dengan
melakukan katerisasi ,pebesaran perut makn menghilang
PERTIMBANGAN
UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS
1.Hamil
atau tidak hamil
a.tanda
dugaan hamil
b.tanda
tidak pasti hamil
c.tanda
pasti hamil
2.primigravida(nulipara)
atau multigravida(multipara)
Terdapat perbedaan dalam perawatan
kehamilan sampai dengan pertolongan persalinan antara prigmigravida dan
multigravida.dalam proses pengkajian ,bidan perlu mencocokkan hasil anamnesis
dengan pemeriksaan fisik agar data sebagai dasar pertimbangan diagnosis valid
dan dapat dipertangungjawabkan.
No
|
Nulipara
|
Multipara
|
1
|
Perut tegang
|
Perut longgar,perut menggantung banyak striae
|
2
|
Perut menonjol
|
Tidak begitu menonjol
|
3
|
Rahim tegang
|
Agak lunak
|
4
|
Labia mayora tampak bersatu
|
Labia mayora terbuka
|
5
|
Himen koyak pada beberapa tempat
|
Karunkula himenalis
|
6
|
Payudara tegang
|
Kurang tegang dan tergantung ada striae
|
7
|
Vagina sempit dan rugae yang utuh
|
Lebih lebar,rugue kurang menonjol
|
8
|
Sekviks licin,bulat,dan tidak dapat dilalui oleh satu
jari
|
Bisa terbuka satu jari,kadang ada bekas robekan
persalinan yang lalu
|
9
|
Perineum utuh dan baik
|
Ada bekas robekan /episiptomi
|
10
|
Pembukaan serviks,diawali dengan mendatarnya serviks
setelah itu membuka ,pembukaan 1-2 cm
|
Serviks mendatar sekaligus membuka ,pembukaan 1 cm
dalam 1 jam.
|
11
|
Bagian terbawah janin turun 4-6 minggu sebelum
persalinan
|
Biasanya tidak terfiksasi pada PAP sampai Persalinan
dimulai
|
3.Tuanya kehamilan
a.amenore
b.TFU
c.mula
meraskan pergerakan
d.mulai
terdengar DJJ
e.masuknya
kepala kedalam panggul
4.janin hidup atau mati
Dalam menegakkan
diagnosis janin dalam keadaan hidup atau mati ,ada bebrapa dasar yang dapat
kita jadikan sebagai dasar ,seperti dalam tabel berikut ini :
No
|
Janin hidup
|
Janin mati
|
1
|
DJJ terdengar
|
DJJ tidak terdengar
|
2
|
Rahim membesar seiring Dengar
bertambahnya TFU
|
Rahim tidak membesar atau TFU
menurun
|
3
|
Pada palpasi teraba jelas
bagian-bagian janin
|
Palapasi tidak jelas
|
4
|
Ibu merasakan jelas gerakan
janin
|
·
Ibu tidak merasakan gerakan janin
·
Pada pemeriksaan rontgen terdapat tanda spalding (tulang tengkorak
tumpang tindih),tulang punggung melengkung,ada gelembung gas dalam janin
·
Reaksi biologis akan muncul setelah 10 hari janin mati.
|
5.janin tunggal atau kembar
Selain
kesejahteraan janin ,banyaknya janin dalam uterus juga harus dipastikan agar
dpat diprediksi gambaran persalinan yang akan dilalui.untuk memastikan janin
tunggal atu ganda dapat dibedakan daro beberapa hal ,seperti dalam tabel
berikut ini ;
No
|
Janin tunggal
|
Janin kembar
|
1
|
Pemebesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan
|
Pembesaran perut tidak sesuai
dengan usia kehamilan
|
2
|
Pajnlpasi :teraba 2 bagian
besar (kepala bokong )
|
·
Teraba 3 bagian besar (kepala,bokong)
·
Meraba 2 bagian besar berdampingan
|
3
|
Teraba bagian-bagian kecil
hanya disatu pihak (kanan atau kiri )
|
Meraba banyak bagia kecil
|
4
|
Denjut jantung janin (DJJ)
terdengar hanya disatu tempat
|
Terdengar dua DJJ pada dua
tempat dengan perbedaan 10 denyutan /lebih
|
5
|
Rontgen hanya tampak satu
kerangka janin
|
Rontgen tampak 2 kerangla
janin
|
6.poster janin dalam rahim
a.situs atau
letak
letak janin
adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu.misalnya memanjang
atau melintang :
jenis-jenis
letak janin dalam rahim adalah sebagai berikut :
·
Letak membusur
(longitudinal )
1.letak
kepala
a.letak
fleksi atau letak belakang paha
b.letak
dahi
c.letak
muka
2.letak
sungsang atau bokong
a.letak
bokong sempurna (complete breech )
b.letak
bokong (frank breech )
c.letak
bokong tidak sempurna (incomplete breech )
·
Letak lintang
(tranversal )
·
Letak miring (oblik
b.sikap (habitus )
menunjukan
hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbunya ,khususnya terhadap tulang
punggungnya,misalnya fleksi atau defleksi umumnya janin dalam keadaan fleksi
dimana kepala ,tulang punggung ,dan kaki dalam keadaan fleksi serta kedua
lengan bersilang didada.
c.posisi
(position )
dipakai untuk
menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian bawah uterus berada disebelah
kanan,kiri,belakang atau depan terhadap sumbu tubuh ibu (ubun-ubun kecil kiri
depan )
d.presentasi
(presentation )
digunakan untuk
menentukan bagian janin yang ada dibagian uterus ,seperti prsentasi kepala atau
bokong.
7.janin intrauteri ekstrauteri
Kepastian janin
berada didalam atau diluar uteri sangat diperlukan .ini berkaitan dengan
tindakan yang akan dilakukan karena menyangkut kondisi kegawatdaruratan
.meskipun diagnosis ini sebenarnya sangat mudah untuk ditegakkan ,namun tidak
ada salahnya jika kembali kita cermati perbedaannya dalm tabel berikut ini.
No
|
intrauteri
|
ekstrauteri
|
1
|
Ibu tidak merasakan nyeri
jika ada pergerakan janin
|
Pergerakan janin dirasa nyeri
sekali
|
2
|
Janin tidak begitu mudah
diraba
|
Janin lebih mudah diraba
|
3
|
Ada kemajuan persalinan :
·
Pembukaan ;
·
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus bertambah seinring dengan
berjalannya waktu persalinan;
·
Penurunan kepala janin bertambah
|
Tidak ada kemajuan persalinan
|
8.keadaan jalan lahir
A.adanya tanda
chadwick
b.adanya tanda
hegar
c.tidak adanya
kemungkinan panggul sempit (melalui pemeriksaaan panggul )
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL
KONSEPSI
A.
Pertumbuhan
dan perkembngan embrio
1. Embrio
usia 2-4 minggu
·
Terjadi perubahan yang
semula buah kehamilan hanya berupa satu titik telur menjadi satu organ yang
terus berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
·
Jantung mulai memompa
cairan melalui pembuluh darah pada hari ke-20 dan hari berikutnya muncul sel
arah merah yang pertama. Selanjutnya pembuluh darah terus berkembang ke seluruh
embrio dan plasenta.
2.
embrio usia 4-6 minggu
·
sudah terbentuk bakal
organ-organ
·
jantung sudah
berdenyut.
·
Pergerakan sudah nampak
dalam pemeriksaan USG.
·
Panjang embrio 0,64 cm.
3.
Embrio usia 8 minggu
·
pembentukan organ dan
penampilan semakin bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki.
·
Pembentukan usus
·
Pembentukan genetalia
dan anus.
·
Jantung mulai memompa
darah
4.
Embrio usia 12 minggu
·
Embrio berubah menjadi
janin.
·
Usus lengkap.
·
Genetalia dan anus
sudah berbentuk.
·
Menggerakkan anggota
badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka.
·
Berat badan 15-30 gr.
5.
Embrio usia 16 minggu
·
gerakan fetal pertama (quickening)
·
sudah mulai ada
mekonium dan veniks caseosa.
·
Sistem muskuloskeletal
sudah matang.
·
Sistem saraf mulai
melaksanakan kontrol.
·
Pembuluh darah
berkembang dengan cepat.
·
Tangan janin dapat menggerakkan.
·
Kaki menendang dengan
aktif.
·
Semua organ mulai
matang dan tumbuh.
·
DJJ dapat di dengar
dengan doppler.
·
Berat janin 0,2 kg.
6.
Janin usia 24 minggu
·
Kerangka berkembang
dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang meningkatkan.
·
Perkembangan pernafasan
di mulai.
·
Berat janin 0,7-0,8 kg
7.
Janin usia 28 minggu
·
Janin dapat bernafas,
menelan, dan mengatur suhu.
·
Surfaktan terbentuk di
dalam paru-paru.
·
Mata mulai membuka dan
menutup.
·
Ukuran janin 2/3 saat
lahir.
8.
Janin usia 32 minggu
·
impanan lemak coklat
berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
·
Mulai menyimpan zat
besi, kalsium, dan fosfor.
·
Bayi sudah tumbuh 38-43
cm.
9.
Janin usia 36 minggu
·
Seluruh uterus terisi
oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak.
·
Anti body ibu di
transfor ke janin, yang akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai
sistem kekebalan bayi bekerja sendiri.
B.
Struktur
dan fungsi amnion
Amnion
(air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting untuk di
ketahui. Air ketuban ini dapat di jadikan acuan dalam menentukan diagnosis
kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting yang perlu di ketahui
adalah sbb:
1. Struktur
amnion
a. Volume
pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.
b. Berwarna
putih keruh, berbau amis, dan terasa manis.
c. Reaksinya
agak alkalis sampai netral dengan berat jenis 1,008.
d. Komposisinya
terjadi atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urat, kreatinin, sel-sel
epitel, rambut lanuko, verniks caseosa,dan garam anorganik. Kadar protein 2,6%
gr/liter.
2. Fungsi
amnion
a. Melindungi
janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus.
b. Memungkinkan
janin bergerak bebas.
c. Menstabilkan
suhu tubuh janin tetap hangat.
d. Menahan
tekanan uterus.
e. Sebagai
pembersih jalan lahir.
3. Cara
mengenali amnion
a. Dengan
kertas lakmus.
b. Makroskopis,
berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta bercampur mekonium.
c. Mikroskopis,
terdapat lanugo dan rambut.
d. Laboratorium,
kadar ureum lembab di bandingkan dengan air kemih (urine).
C.
Struktur,
fungsi, dan sirkulasi tali pusat
Tali
pusat merupakan bagian jaringan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
janin, meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dapat menyebabkan
penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat. Beberapa hal
penting:
1. Struktu
tali pusat
a. Terdiri
atas 2 arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
b. Bagian
luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.
c.
Di dalamnya terdapat
jaringan yang lembek, yang di namakan selai
warthon fungsinya melindungi 2 arteri dan satu vena umbilikalis yang berada
di dalam tali pusat.
d.
panjang rata-rata 50
cm.
2.
fungsi tali pusat
a.
media transportasi
nutrisi dan O2 dari plasenta ke tubuh janin.
b.
Media transportasi
untuk mengeluarkan sisa metabolisme janin ke tubuh ibu.
c.
Media transportasi zat anti
body dari ibu ke janin.
3. Sirkulasi
tali pusat
a. Kedua
arteri dan satu vena yang berada di dalam tali pusat membutuhkan sistem
kardiovaskular janin dengan plasenta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar