SpongeBob SquarePants

Senin, 01 Juni 2015

konsep dasar kehamilan:Part 1

KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
A.    Pendahuluan
Tujuan utama asuhan antenatal (perawatan semasa kehamilan) adalah untuk memfasilitas hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya antara ibu dan anak, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan.

B.     Sejarah asuhan kehamilan
di masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup. Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995), kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8% menurut sensus tahun 2000.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia, bidan kesehatn merupakan  ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas serta kesehatn bayi.



C.     Filosofi asuhan kehamilan
1.      Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu di yakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga dalam memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang di lakukan cendrung dalam bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah di laksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemanatauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil.
2.      Proses ini merupakan pembedayaan perempuan dan keluarga dalam melaksanakan asuhan. Salah satu upaya yang di lakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah pemantauan kesehatan pada ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan ini, bidan tidak akan mungkin bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan pihak lain, dalam hal ini adalah pasien beserta keluarganya. Ini bertujuan agar pasien dan keluarga ikut bertanggung jawab atas kesehatannya sehingga jika terjadi gangguan dan di butuhkan tindakan, pasien dan keluarga dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
3.      Adanya otonomi klien dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaan asuhan, bidan sering di hadapkan pada suatu situasi yang membuatnya harus mengambil langkah terbaik untuk pasien, dalam penentuan keputusan ini, pasien dan keluarganya sebaiknya di berikan otonomi atau kemandirian. Hal ini akan mempunyai dampak positif bagi pasien dan keluarganya. Pertama, mereka akan lebih merasa bertanggung jawab terhadap peningkatan kesehatannya. Kedua, mereka akan lebih siap dengan segala konsekuensi yang mungkin muncul dengan keputusannya, dan ketiga, mereka akan lebih puas dengan hasil yang di capai sehingga memudahkan bidan dalam memantau perkembangan kesehatan pasien karena secara tidak langsung mereka juga berperan aktif dalam mengikuti perkembangan kesehatan kehamilannya hari demi hari sehingga akan dengan cepat datang ke pasilitas kesehatan jika terjadi sesuatu dengan kehamilannya.
Dalam proses pengambilan keputusan mengenai tindakan untuk kesehatan pasien, bidan mempunyai peran dan tanggung jawab untuk memberi informasi yang dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan pasien.
4.      Tidak memberikan asuhan yang dapat menimbulkan penderitaan. Filosofi ini mengacu pada konsep asuhan sayang ibu. Dalam pelaksanaan asuhan, posisi pasien bukan sebagai objek bagi bidan, melainkan seseorang yang datang dengan kebutuhannya dan menempatkan bidan sebagai orang yang di anggap kompeten dan dapat di percaya untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya, dengan fakta ini sangat tidak bijaksanan jika bidan dalam memberikan asuhan justru menimbulkan penderitaan bagi pasien, timbulnya penderitaan dalam konteks ini bukan hanya sesuatu yang berhubungan dengan fisik saja tetapi juga termasuk yang berhubungan dengan psikologis pasien dan keluarganya.
5.      Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan klien. Pada saat memberikan asuhan, bidan memberikan pengkajian pada pasien yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien sesuai dengan usia kehamilannya. Seluruh rangkaian tahap asuhan dapat di pertanggungjawabkan baik kepada pihak pasien maupun kepada rofesi.


D.    Sejarah asuhan kehamilan
di masa sekarang, pada saat ini angka kematian ibu di indonesia masih terbilang sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) dari tahun 1994, 1997, sampai 2000 adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup dan 307/ 100.000 kelahiran hidup. Lima penyebab utama kematian ibu adalah pendarahan, infeksi, eklamsi, partus lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian ibu adalah anemia, sebanyak 51% menurut survei kesehatan rumah tangga (1995), kekurangan energi protein (KEP) dan kekurangan energi kalori, sebanyak 4,8% menurut sensus tahun 2000.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa, o;eh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam peaksanaan program kesehatan sangat di butuhkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga apa yang menjadi tujuan bisa tercapai. Sebagai salah satu sumber daya manusia, bidan kesehatn merupakan  ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang berhubungan langsung dengan perempuan sebagai sasaran program. Dengan peranan yang cukup besar ini, sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan kebidanan, mulai dari perempuan hamil sampai nifas serta kesehatn bayi.

E.     Lingkup asuhan kehamilan
1.      Keterampilan dasar
a.       Mengumpulkan data riwayat kesehatan;
b.      Melakukan pemeriksaan fisik;
c.       Menilai keadaan janin;
d.      Menghitung usia kehamilan;
e.       Mengkaji status nutrisi;
f.       Menkaji kenaikan berat badan;
g.      Memberikan penyuluhan;
h.      Penatalaksanaan pada anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminen, dan pre-eklamsi ringan;
i.        Memberikan imunisasi.

2.      Keterampilan tambahan
a.       Menggunakan doppler;
b.      Memberikan pengobatan;
c.       Melaksanakan long life skill (LSS) dalam manajemen pascaabosi.


GAMBARAN UMUM TENTANG KEHAMILAN
A.    Terjadinya kehamilan
Bagaimana wanita bisa hamil? Kehamilan terjadi karena ada pertemuan sperma dan sel telur di dalam tuba falopi yang kemudian tertanam di dalam uterus. Untuk memahami dan bisa membayangkan proses ini, sebaiknya kita meahami bagian-bagian alat reproduksi wanita dan pria beserta fungsinya masing-masing.
Gambar 2.1 organ reproduksi wanita

Keterangan gambar:
·         Vagina: lorong sepanjang kurang lebih 8 cm yang bermula dari cervix lalu turun ke bawah dan keluar di antara dua kaki. Merupakan jaringan yang sangat elastis sehingga dapat di lalui kepala bayi pada waktu persalinan.
·         Cervix: merupakan pintu masuk menuju ke dalam uterus (rahim). Normalnya selalu dalam keadaan tertutupdan hanya ada celah kecil untuk jalan keluarnya darah menstruasi atau masuknya sperma.
·         Ovarium (kandung telur): tempat produksi sel telur (ovum). Terdapat dua buah yang terletak di sisi kanan & kiri. Ukurannya sebesar biji almond.
·         Tuba falopi (indung telur): saluran yang menghubungkan ovarium menuju uterus uterus (rahim).
·         Uterus (rahim): tempat bayi berkembang. Ukurannya sebesar buah pear ukuran kecil.

           










Gambar 2.2 organ reproduksi pria

Keterangan gambar:
·         Testis: tempat memproduksi sperma, terdapat 2 buah.
·         Penis: jaringan seperti sponge yang bisa ereksi jika terisi oleh darah.
·         Uretra: saluran kecil yang bermula dari kandung kemih, melewati kelenjar prostat, lalu keluar melalui penis. Merupakan saluran keluarnya air seni dan sperma.
·         Vas deferen: saluran kecil untuk mengalirkan sperma dari testis menuju uretra.
·         Prostat: suatu kelenjar yang berfungsi memberi tambahan cairan pada sperma.
·         Scrotum: kantong tempat menyimpan testis.

Dalam proses bertemunya spera dan sel telur, sperma yang masuk ke dalam vagina akan naik dan bertemu dengan sel telur dalam saluran tuba falopi. Pertemuan ini hanya mungkin terjadi jika seorang wanita sedang dalam masa subur.
Masa subur adalah saat di keluarkannya sel telur dari ovarium yang jumlahnya hanya satu atau 2 buah (umumnya hanya satu). Kejadian ini hanya berlangsung sekali dalam satu bulan , yakni pada kurang lebih 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang. Umur dari sel telur sendiri kurang lebih hanya 24 jam. Dengan demikian, masa subur seorang wanita sebenarnya sangat pendek. Jika pada saat itu tidak terjadi pertemuan dengan sel sperma, harus menunggu bulan berikutnya untuk menghasilkan sel telur yang baru.
Jika pada pertemuan rata-rata hanya satu buah sel telur yang di keluarkan setiap bulannya, pada laki-laki terjadi sebalikya. Setiap ejakulasi, laki-laki akan mengeluarkan sperma lebih dari 20 juta. Ajaibnya, hanya di perlukan satu sperma untuk membuahi sel telur. Sperma yang lain akan mati. Umur sperma pun hanya mencapai 24-48 jam setelah di keluarkan.
Agar sel sperma dapat bersatu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, maka sel sperma dan sel telur itu harus sehat dan normal. Definisi sperma normal di antaranya dapat di lihat dari bentuknya, mulai dari kepala, leher, sampai ekor sperma. Sementara itu sel telur yang normal adalah sel telur yang matang (cukup umur). Secara kasar, sel telur normal dapat di nilai dari siklus menstruasinya. Jika siklus menstruasinya normal dan teratur, kemungkinan sel telurnya juga normal.
Setelah sperma dan sel telur bertemu  kedua sel akan melebur (terjadi pembuahan) menjadi zigot. Selanjutnya, zigot berkembang menjadi blastosit dan menempel (implantasi) di dalam rahim. Setidaknya di perlukan waktu 6-8 hari sejak sperma dan sel telur bertemu hingga tertanam di dalam rahim. Fase sejak bertemunya sel telur dan sel sperma hingga kehamilan umur 9 minggu di sebut fase embrio. Selanjutnya, calon manusia tersebut di sebut janin.
Berikut perjalanan dan perkembangan zigot dari saluran tuba falopi menuju rahim.
a.       Hari ke-1
Setelah bertemu, inti sel sperma dari bapak dan inti sel telur dari ibu akan melebur menjadi zigot. Dalam waktu 12 jam, sel akan membelah diri menjadi ganda.
b.      Hari ke-2 hingga ke-5
Setiap 12 jam berikutnya sel akanmembelah diri lagi sehingga jumlahnya menjadi banyak. Pada fase ini sel di sebut morula.
c.       Hari ke-5 hingga ke-6
Sel morula ini akan terus brgerak menyusuri tuba ke arah rahim. Selama perjalanan, sel morula terus membelah menjadi banyak sel, dan sekarang di namakan blastosit. Fase blastosit ini sudah di akhir saluran tuba falopi. Jika sel ini berhenti dan menempel sebelum sampai ke dalam rahim, di namakan kehamilan di luar kehamilan. Sel ini tidak akan bisa berkembang menjadi janin dan justru akan membahayakan kesejahteraan ibu.
d.      Hari ke-6 hingga ke-7
Sel blastosit sekarang sudah berada di dalam rahim dan siap untuk menempel. Tempat yang sering di pilih adalah daerah di atas belakang rahim. Setelah tertanam, sel ini akan memberi sinyal ke ibu bahwa sekarang saatnya untuk berkembang.

B.     Konsepsi, fertilisasi, dan implantasi
1.      Konsepsi
Adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria, yaitu sbb:
a.       Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.      Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c.       Pria harus mengeluarkan spermayang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d.      Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama di lakukan sebelum tepat di hari wanita ovulasi, karena sperma akan hidu sampai 3 hari di dalam vagina, sedangkan ovum hanya bertahan 12-24 jam setelah di keluarkan dari ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat di kenali melalui bentuk cairan vagina yng keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga di produksi melalui penghitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus mentruasi, namun cara ini kurang dapat di gunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Di perkirakan ada 300 juta sperma yang di keluarkan saat ejakulasi dan yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi. Lingkungan vagina yang asam dan adanya  daya fagosit dari uterus membuat sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
2.      Fertilisasi
Merupakan lanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gamabaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sbb:
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a.       Sperma memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di korniks vagina saat koitus, menujun ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
b.      Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba.
c.       Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa menembus lapisan oosit/ovum.
d.      Sperma memasuki zona pellusida dan carona radiata
Zat yang di keluarkan melalui reaksi akromosom agar mengencerkan carona radiata dan zona pellusida.
e.       Reaksi granula kortikal
Granula kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada di sekitar oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit, sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk
f.       Fertilisasi
·         Kepla sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.
·         Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
·         Kedua pronukleus berfusi. Dalam hal ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah konsepsi, mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu tiga hari akan terbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya, di sebut morulla.

3.      Implantasi  (nidasi)
            Nidasi adalah masuk nya tertanam nya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang mampu mneghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketikia blastula mencapai rongga rahim, jaringan endomatrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endomatrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.
           Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebab nya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda hartman. Umum nya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
            Bila nedasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula . sel-sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah suatu lempeng embrional di antara amnion dan yolk sac.
           Sel-sel trofoblast mesodermal yang ditumbuh disekitar mudigah akan melapisi bagian dalam trofoblast, sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak menjadi korion. Sel-sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu sititrofoblast (sebelah dalam) dan sinsiotrofoblast (sebelah luar).
           Vili korialis yang berhubungan dengan desidua tumbuh bercabang-cabang dan disebut sebagai korion frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga akhir nya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast hormon human chorionic gonadotropin (HCG).


 TANDA-TANDA KEHAMILAN
            Untuk bisa melakukan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil,antara lain :
1.Pasti
Seseorang yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan :
a.terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan
b.denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu  didengar dengan stetoskop leanec,alat kardiotokografi,alat dopler atau dilihat dengan ultrasonografi
c.terasa gerak janin dalam rahim.pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia 18 minggu,sedangkan pada multigravida diusia 16 minggu terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagaina janin
d.pada pemeriksaan rontgen  terlihat adanya gerakna janin
2.Tidak pasti
Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan yang dialami oleh seseorang wanita tetapi belum tentu hamil,yaitu :
            a.amenore (tidak adanya menstruasi )
konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graaf dan ovulasi.gejala ini sangat penting karena pada umumnya wanita hamil tidak mendapat haid.pentingdi ketahui tanggal hari pertama haid terakhir ,supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkirakan kapan persalinan akan terjadi namun ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk mendeteksi adanya kehamilan ,bisa juga akibat dari keletihan,strez,atau menyusui.
b.mual dipagi hari (tanpa muntah ) terjadi 2-8 minggu setelah pembuahan pengeruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan .eneq terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan ,kadang-kadang disertai pleh emesis ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu.keadaan ini lazim disebut morning sickness .dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik .bila terlampau sering,bisa mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.akibat mual dan  muntah akan menyebabkan nafsu makan berkurang.
c.Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu )
mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan .tujuh puluh persen perempuan hamil mengalami komplikasi mual dan muntah .hal ini biasanya dimulai pada kehamilan usia 4-8 minggu dan terus berlanjut sampai dengan usia 14-16 minggu .relaksasi otot polos perut dan hipomotilitas disebabkan oleh peningkatan estrogen atau HCG .perubahan terjadi dalam indera pengecap (lidah );ada yang merasa seperti aroma zat besi didalam mulut,tidak menyukai rasa dari maknan yang biasa disukai atau menginginkan makanan yang beraroma dan berasa lebih tajam .
d.sering buang air kecil
pada awal masa kehamilan ,karena adanya desakan rahim kedepan,kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi .pada trimester II ,sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul pada trimester III gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul dan menkan kembali kandung kencing.
e.pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral )menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan .keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu .sering dijumpai ibu pingsan bila berada pasa tempat-tempat ramai .dianjurkan untuk tidak pergi ketempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan .kondisi ini menghilang sesudah kehamilan 16 minggu.
f.mammae menjadi tegang dan membesar
keadaan ini disebabkan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mamma glandula montgomeri.ujung saraf tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit ,terutama pada hamil pertama.
g.Anoreksi ( tidak nafsu makan )
Pada bulan-bulan pertama,kadang terjadi anoreksi ,tetapi setelah itu nafsu makna kembali .hendaknya nafsu makan tetap dijaga jangan sampai salahh pengertian makan untuk dua orang ,sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
h.konstipasi dan obstipasi
pengaruh progesteron dapat meghambat peristaltik usus dan dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i.pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas .ada beberapa bagian dimana pigmentasi terlihat jelas,yaitu :
1.sekitar pipi :kloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
2.dinding perut
a) striae livide
b) striae nigra
c)linea alba menjadi hitam
3.sekitar payudara :
a)hiperpigmentasi areola mammae
b)puting susu makin menonjol
c)kelenjar montgomery makin menonjol
d) pembuluh darah menifes sekitar payudara
j.epulis
suatu hipertrofi papilla gingivae/hipertrofi gusi .sering terjadi pada trimester I .
k.varises         
karena pengaruh dati estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena ,terutama bagi mereka yang mempunyai bakat .penampakan pembuluh darah tersebut terjadi disekitar genitalia eksterna ,kaki,betis,dan payudara .pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu .sering terjadi pada trimester I dan menghilang setelah persalinan.








3.Kemungkinan
Tanda –tanda yang mungkinkan seorang perempuan hamil adalah :
a.rahim membesar :sesuai dengan tuanya kehamilan
b.pada pemeriksaan dijumpai :
                        1.tandan hegar
                        2.tanda piscaseck
                        3.tanda chadwick
                        4.kontraksi braxton hicks
                        5.teraba ballottement 
c.pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.sebagai kemungkinan positif palsu
DUGAAN HAMIL
1.      Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid )
2.      Nausea,anoreksia,emesis,dan hipersalivasi
3.      Pusing
4.      Miksing/sering buang air kecil
5.      Obstipasi
6.      Hiperpigmentasi : striae,cloasma,linea nigra
7.      Varises
8.      Payudara menegang
9.      Perubahan perasaan
10.  BB bertambah

DIANOSIS BANDING KEHAMILAN
            Pembesaran perut perempuan tidak selamanya menjukan adanya kehamilan sehingga perlu dilakukkan diagnosis banding,diantaranya :
1.hamil palsu (pseudocyesis)
Dijumpai tanda dugaan hamil ,tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukan kehamilan .
2.Tumor kandungan atau myoma uteri
a.terdapat pembesaran rahim ,tetapi tidak dosertai tanda hamil
b.bentuk pembesaran tidak merata
c.pendarahan banyak saat menstruasi
3.Hematometra
a.terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia hamil
b.perut terasa  akit setiap bulan
c.terjadi tumpukan darah pada rahim
d.tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif
e.sebab hymen in perforata
4.kista ovarium
a.pemesaran perut tapi tidak disertai tanda hamil
b.dapat bulan terus berlangsung        
c.lamanya pembearan perut melanpaui usia kehamilan
d.pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
5.kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan katerisasi ,pebesaran perut makn menghilang

PERTIMBANGAN UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSIS
1.Hamil atau tidak hamil
a.tanda dugaan hamil
b.tanda tidak pasti hamil
c.tanda pasti hamil
2.primigravida(nulipara) atau multigravida(multipara)
Terdapat perbedaan dalam perawatan kehamilan sampai dengan pertolongan persalinan antara prigmigravida dan multigravida.dalam proses pengkajian ,bidan perlu mencocokkan hasil anamnesis dengan pemeriksaan fisik agar data sebagai dasar pertimbangan diagnosis valid dan dapat dipertangungjawabkan.
No
Nulipara
Multipara
1
Perut tegang
Perut longgar,perut menggantung banyak striae
2
Perut menonjol
Tidak begitu menonjol
3
Rahim tegang
Agak lunak
4
Labia mayora tampak bersatu
Labia mayora terbuka
5
Himen koyak pada beberapa tempat
Karunkula himenalis
6
Payudara tegang
Kurang tegang dan tergantung ada striae
7
Vagina sempit dan rugae yang utuh
Lebih lebar,rugue kurang menonjol
8
Sekviks licin,bulat,dan tidak dapat dilalui oleh satu jari
Bisa terbuka satu jari,kadang ada bekas robekan persalinan yang lalu
9
Perineum utuh dan baik
Ada bekas robekan /episiptomi
10
Pembukaan serviks,diawali dengan mendatarnya serviks setelah itu membuka ,pembukaan 1-2 cm
Serviks mendatar sekaligus membuka ,pembukaan 1 cm dalam 1 jam.
11
Bagian terbawah janin turun 4-6 minggu sebelum persalinan
Biasanya tidak terfiksasi pada PAP sampai Persalinan dimulai



3.Tuanya kehamilan
a.amenore
b.TFU 
c.mula meraskan pergerakan
d.mulai terdengar DJJ
e.masuknya kepala kedalam panggul
4.janin hidup atau mati
Dalam menegakkan diagnosis janin dalam keadaan hidup atau mati ,ada bebrapa dasar yang dapat kita jadikan sebagai dasar ,seperti dalam tabel berikut ini :
No
Janin hidup
Janin mati
1
DJJ terdengar
DJJ tidak terdengar
2
Rahim membesar seiring Dengar bertambahnya TFU
Rahim tidak membesar atau TFU menurun
3
Pada palpasi teraba jelas bagian-bagian janin
Palapasi tidak jelas
4
Ibu merasakan jelas gerakan janin
·         Ibu tidak merasakan gerakan janin
·         Pada pemeriksaan rontgen terdapat tanda spalding (tulang tengkorak tumpang tindih),tulang punggung melengkung,ada gelembung gas dalam janin
·         Reaksi biologis akan muncul setelah 10 hari janin mati.

5.janin tunggal atau kembar
Selain kesejahteraan janin ,banyaknya janin dalam uterus juga harus dipastikan agar dpat diprediksi gambaran persalinan yang akan dilalui.untuk memastikan janin tunggal atu ganda dapat dibedakan daro beberapa hal ,seperti dalam tabel berikut ini ;

No
Janin tunggal
Janin kembar
1
Pemebesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan
2
Pajnlpasi :teraba 2 bagian besar (kepala bokong )
·         Teraba 3 bagian besar (kepala,bokong)
·         Meraba 2 bagian besar berdampingan
3
Teraba bagian-bagian kecil hanya disatu pihak (kanan atau kiri )
Meraba banyak bagia kecil
4
Denjut jantung janin (DJJ) terdengar hanya disatu tempat
Terdengar dua DJJ pada dua tempat dengan perbedaan 10 denyutan /lebih
5
Rontgen hanya tampak satu kerangka janin
Rontgen tampak 2 kerangla janin

6.poster janin dalam rahim
a.situs atau letak
letak janin adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu.misalnya memanjang atau melintang :
jenis-jenis letak janin dalam rahim adalah sebagai berikut :
·         Letak membusur (longitudinal )
1.letak kepala
a.letak fleksi atau letak belakang paha
b.letak dahi
c.letak muka
2.letak sungsang atau bokong
a.letak bokong sempurna (complete  breech )
b.letak bokong (frank breech )
c.letak bokong tidak sempurna (incomplete breech )
·         Letak lintang (tranversal )
·         Letak  miring (oblik
b.sikap  (habitus )
menunjukan hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbunya ,khususnya terhadap tulang punggungnya,misalnya fleksi atau defleksi umumnya janin dalam keadaan fleksi dimana kepala ,tulang punggung ,dan kaki dalam keadaan fleksi serta kedua lengan bersilang didada.
c.posisi (position )
dipakai untuk menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian bawah uterus berada disebelah kanan,kiri,belakang atau depan terhadap sumbu tubuh ibu (ubun-ubun kecil kiri depan )
d.presentasi (presentation )
digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian uterus ,seperti prsentasi kepala atau bokong.











7.janin intrauteri ekstrauteri
Kepastian janin berada didalam atau diluar uteri sangat diperlukan .ini berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan karena menyangkut kondisi kegawatdaruratan .meskipun diagnosis ini sebenarnya sangat mudah untuk ditegakkan ,namun tidak ada salahnya jika kembali kita cermati perbedaannya dalm tabel berikut ini.
No
intrauteri
ekstrauteri
1
Ibu tidak merasakan nyeri jika ada pergerakan janin
Pergerakan janin dirasa nyeri sekali
2
Janin tidak begitu mudah diraba
Janin lebih mudah diraba
3
Ada kemajuan persalinan :
·         Pembukaan ;
·         Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus bertambah seinring dengan berjalannya waktu persalinan;
·         Penurunan kepala janin bertambah
Tidak ada kemajuan persalinan

8.keadaan jalan lahir
A.adanya tanda chadwick
b.adanya tanda hegar
c.tidak adanya kemungkinan panggul sempit (melalui pemeriksaaan panggul )
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
A.    Pertumbuhan dan perkembngan embrio
1.      Embrio usia 2-4 minggu
·         Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa satu titik telur menjadi satu organ yang terus berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di dalamnya.
·         Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke-20 dan hari berikutnya muncul sel arah merah yang pertama. Selanjutnya pembuluh darah terus berkembang ke seluruh embrio dan plasenta.
2.      embrio usia 4-6 minggu
·         sudah terbentuk bakal organ-organ
·         jantung sudah berdenyut.
·         Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG.
·         Panjang embrio 0,64 cm.
3.      Embrio usia 8 minggu
·         pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti mulut, mata dan kaki.
·         Pembentukan usus
·         Pembentukan genetalia dan anus.
·         Jantung mulai memompa darah
4.      Embrio usia 12 minggu
·         Embrio berubah menjadi janin.
·         Usus lengkap.
·         Genetalia dan anus sudah berbentuk.
·         Menggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka.
·         Berat badan 15-30 gr.
5.      Embrio usia 16 minggu
·         gerakan fetal pertama (quickening)
·         sudah mulai ada mekonium dan veniks caseosa.
·         Sistem muskuloskeletal sudah matang.
·         Sistem saraf mulai melaksanakan kontrol.
·         Pembuluh darah berkembang dengan cepat.
·         Tangan janin dapat menggerakkan.
·         Kaki menendang dengan aktif.
·         Semua organ mulai matang dan tumbuh.
·         DJJ dapat di dengar dengan doppler.
·         Berat janin 0,2 kg.
6.      Janin usia 24 minggu
·         Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan tulang meningkatkan.
·         Perkembangan pernafasan di mulai.
·         Berat janin 0,7-0,8 kg
7.      Janin usia 28 minggu
·         Janin dapat bernafas, menelan, dan mengatur suhu.
·         Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru.
·         Mata mulai membuka dan menutup.
·         Ukuran janin 2/3 saat lahir.
8.      Janin usia 32 minggu
·         impanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir.
·         Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.
·         Bayi sudah tumbuh 38-43 cm.
9.      Janin usia 36 minggu
·         Seluruh uterus terisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi bergerak dan memutar banyak.
·         Anti body ibu di transfor ke janin, yang akan memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri.

B.     Struktur dan fungsi amnion
Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat penting untuk di ketahui. Air ketuban ini dapat di jadikan acuan dalam menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek penting yang perlu di ketahui adalah sbb:
1.      Struktur amnion
a.       Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.
b.      Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis.
c.       Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat jenis 1,008.
d.      Komposisinya terjadi atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urat, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanuko, verniks caseosa,dan garam anorganik. Kadar protein 2,6% gr/liter.
2.      Fungsi amnion
a.       Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus.
b.      Memungkinkan janin bergerak bebas.
c.       Menstabilkan suhu tubuh janin tetap hangat.
d.      Menahan tekanan uterus.
e.       Sebagai pembersih jalan lahir.
3.      Cara mengenali amnion
a.       Dengan kertas lakmus.
b.      Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta bercampur mekonium.
c.       Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut.
d.      Laboratorium, kadar ureum lembab di bandingkan dengan air kemih (urine).

C.    Struktur, fungsi, dan sirkulasi tali pusat
Tali pusat merupakan bagian jaringan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup janin, meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat. Beberapa hal penting:
1.      Struktu tali pusat
a.       Terdiri atas 2 arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
b.      Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.
c.       Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yang di namakan selai warthon fungsinya melindungi 2 arteri dan satu vena umbilikalis yang berada di dalam tali pusat.
d.      panjang rata-rata 50 cm.
2.      fungsi tali pusat
a.      media transportasi nutrisi dan O2 dari plasenta ke tubuh janin.
b.      Media transportasi untuk mengeluarkan sisa metabolisme janin ke tubuh ibu.
c.       Media transportasi zat anti body dari ibu ke janin.
3.      Sirkulasi tali pusat
a.       Kedua arteri dan satu vena yang berada di dalam tali pusat membutuhkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar